Resepsi perkawinan terbesar sepertinya yang diadakan pascapandemi Covid-19 di negeri ini. Anies Baswedan mantu anak pertamanya. Mutiara Anissa Baswedan, anak perempuan satu-satunya. Dipersunting pemuda tampan semampai Ali Saleh Alhuraiby. Menikah hari Jum’at pagi, dan malam harinya resepsi pesta perkawinan itu dimulai.
Pesta tiga hari tiga malam. Dimulai Jum’at, Sabtu dan Minggu. Tidak cuma sekali pesta itu diadakan, tapi tiga sesi. Pagi, siang/sore dan malam harinya. Yang dimulai dari akad nikah Jum’at pagi, dan dilanjut malam harinya dperuntukkan untuk pejabat negara, mulai presiden/wakil presiden dan para menteri pada Kabinet Indonesia Maju , serta pejabat tinggi negara, ketua umum partai politik. Tampak juga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla (JK) hadir. Pesta dengan busana Jawa dipilih dikenakan. Anies memang kental dengan kultur Jawa, khususnya Yogyakarta.
Begitu pula pesta selanjutnya, seperti ada pengelompokkan untuk kalangan tertentu. Itu agar tidak terjadi pengumpulan massa dengan jumlah besar. Sekaligus untuk beramah tamah antarkawan atau mereka yang sudah dikenal namanya tapi belum pernah jumpa. Saya kebagian diundang Minggu siang, jam 14.00-15.30. Tapi kesudahan acara molor, sampai saat saya meninggalkan area pukul 15.15-an, antrean panjang tamu undangan tampak mengular untuk memberi penghormatan pada mempelai berdua. Bisa saja sampai maghrib pun antrean itu belum mau berakhir.
Padahal malam harinya (Minggu malam) masih dihelat rangkaian terakhir dari resepsi. Entah kelompok mana lagi yang diundangnya itu. Tidak bisa dibayangkan betapa lelahnya kedua mempelai dan tentunya pendampingnya. Saat menyalami para tamu undangan, tampak Pak Anies masih seperti biasanya sungging senyum dan keramahan ditampakkan. Ahlan wa sahlan sapanya, dan mengucapkan terima kasih mau menyempatkan hadir. Bahkan mengajak saya yang datang bersama Prof Muhammad Baharun untuk foto bertiga. Sedang Bu Anies, Fery Farhati, tak mampu menyembunyikan wajah kelelahan, bisa jadi campur kantuk. Sehingga untuk tersenyum sudah terasa berat. Tentu itu bisa dimaklumi. “Sang bintang” Mutiara pun tak sanggup berdiri, dan memilih duduk, tapi tetap menebar senyum keramahannya. Tapi Ali masih tetap energik dan ramah menyalami tamu yang hadir. Begitu pula besan Pak Anies, Saleh Alhuraiby, juga tampak kelelahan, tidak bisa menyembunyikan gesture tubuhnya.
Pembagian kelas undangan, tentu bukan untuk mengkotak-kotakkan tamu yang diundangnya. Tapi justru di situ kelebihannya, menyatukan tamu yang sudah dikenalnya, atau hanya dikenal namanya untuk saling mengenalkan diri. Karena sama-sama kawan seprofesi atau dekat dengan profesinya. Di tempat itu bisa saling menyapa, saling berinteraksi. Jadwal Ahad siang/sore sesuai yang saya terima, itu seperti kelompok undangan yang dikhususkan untuk petinggi BUMD DKI Jakarta, intelektual, aktivis sosial, tokoh budaya (Betawi), jurnalis-penulis, dan lainnya.
Tampak Refly Harun, Lieus Sungkarisma, Babe Ridwan Saidi, Tony Rosyid, Bang Haz Pohan dan sang adik Ramadhan Pohan, Bang Smith Alhadar, Yusuf Blegur, dan masih banyak tokoh lain yang tidak bisa disebut satu persatu. Begitu luas cakupan perkawanan Anies Baswedan itu, hingga perlu dibuat pengelompokkan tamu yang akan diundangnya. Mengingat satu per satu tamu yang akan diundangnya, itu bukan perkara mudah. Pastilah tidak sedikit yang luput dari yang semestinya diundang tapi tidak diundang. Itu pun bisa dimaklumi.
Pada undangan tertera barcode dan berlaku untuk 2 orang. Tapi ternyata tidak benar-benar mereka yang hadir dibatasi hanya yang diundang saja. Sepertinya banyak tamu yang tak diundang pun ingin hadir pula merayakan pesta itu. Ingin bersama-sama merayakan pesta Pak Gubernur Anies mantu. Soal persiapan konsumsi makanan luar biasa melimpah. Dengan perkiraan lebih dari seribu orang yang hadir siang/sore itu, tidak tampak ada menu makanan yang habis persediaannya. Mulai dari nasi mandi sampai soto Betawi, mulai dari bermacam cake puding sampai jenang Betawi yang tetap dimasak di atas kualinya. Tak ketinggalan kerak telor pun tersedia. Entah berapa puluh jenis makanan dihidangkan. Silahkan pilih sesuai selera dan sekenyangnya. Perpaduan pesta makanan berkelas dan makanan khas Betawi dihadirkan.
Magnet Menyatukan
Anies Baswedan itu magnet kuat yang mampu menghadirkan semua lapisan memenuhi undangannya. Jika ditarik pada Pilpres 2024, daya magnet Anies itu punya kekuatan untuk menyatukan. Mulai dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, sampai para menteri yang sudah bermanuver menyongsong 2024, hadir dalam penyatuan Anies.
Bahkan semua petinggi partai politik larut hadir di sana. Baik ketua umum yang digadang-gadang sebagai bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden tampak hadir. Para menteri/ketua umum partai yang tidak disebut-sebut punya kans maju di pilpres pun larut menghadiri undangan Anies mantu. Bintangnya memang Surya Paloh (Ketua Umum Partai NasDem), partai yang menggadang-gadang Anies sebagai salah satu calon presiden yang diusung partainya. Mereka berfoto bersama, meluapkan kegembiraan bersama.
Hanya PDI-P yang tampak absen di sana. Tak tampak Ketua Umum Ibu Megawati Sukarnoputri hadir, atau yang mewakilinya. Tidak tampak petinggi partai itu hadir. Puan Maharani, salah satu ketua PDI-P yang juga Ketua DPR-RI pun tak tampak hadir. Konon Puan sudah menelepon Anies meminta maaf tidak dapat hadir, karena sedang di luar negeri.
Spekulasi pun muncul, bahwa Ibu Megawati memang susah mau menghadiri acara di mana hadir pula Surya Paloh. Seperti ada persaingan politik antarkeduanya. Ditambah lagi adanya SBY yang juga hadir di sana. Karenanya, ia lebih memilih absen. Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, akhirnya hadir juga Ahad. Ganjar juga disebut sebagai calon presiden potensial dalam merebut kursi RI-1.
Magnet kuat Anies seperti mampu untuk menyatukan seluruh bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden berkumpul dalam suasana keriangan bertajuk Anies mantu. Mulai dari yang digadang-gadang sebagai bakal calon presiden: Prabowo Subianto (Ketua umum Partai Gerindra/Menteri Pertahanan Keamanan), dan Ganjar Pranowo.
Sedang bakal calon wakil presiden ada bertumpuk di sana: Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono, Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto, dan lainnya. Tentu minus Puan Maharani, entah nantinya diajukan sebagai bakal calon presiden atau calon wakil presiden oleh partainya. Semua berkumpul disatukan oleh Anies Baswedan dalam satu ruangan.
Di satu meja bundar besar, pada koridor VVIP, itu bisa jadi muncul pembicaraan tidak serius atau bahkan rasan-rasan di antara para ketua umum partai tentang magnet kuatĀ yang dibangun Anies Baswedan yang mampu mengumpulkan mereka semua. Maka, jika lalu mereka melirik Anies untuk diusung sebagai calon presiden, seolah itu menemukan momentumnya.
Dijalanan menuju ruang perhelatan Candi Bentar Hall-Putri Duyung Resort, tampak di sisi kanan dan kiri berderet karangan bunga wedding cukup panjang, rapat tak berjarak. Tapi saat meninggalakan lokasi, karangan bunga itu coba saya cermati, meski tidak satu per satu. Menjadi lazim karangan bunga wedding itu dikirim oleh mereka yang tidak sempat hadir memenuhi undangan sohibul hajat. Tapi untuk “magnet besar” Anies Baswedan, tampaknya kelaziman itu tidak berlaku. Karangan bunga wedding tetap dikirim, dan yang bersangkutan pun hadir memenuhi undangan. Ada yang dari presiden dan wakil presiden. Para menterinya, yang juga hadir memenuhi undangan. Tampak pula karangan bunga dari Luhut Binsar Panjaitan, ia memang tak tampak hadir, dan hanya memilih untuk diwakili saja oleh karangan bunga.
Entah berapa ratus berjejer karangan bunga wedding itu dihadirkan. Bisa jadi panen tersendiri buat para pengusaha pengrajin bunga, setelah sekian lama bisnis mereka merana dihantam pandemi. Lewat magnet kuat Anies mereka bisa ikut merasakan peryaaan keriangan bersama. Subhanallah.
Ady Amar, Kolumnis
Masyaallah…… tabarakallah bt bang Anies sekeluarga n kedua mempelai. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan barokahnya. Itulah Allah klo sudah menunjukkan kebesarannya. Orang yg selalu di bully dan diragukan kinerjanya terpatahkan dengan begitu banyak tamu undangan yg memberikan doa n suportnya. Itulah salah satu Allah tunjukkan kebesarannya dengan meridhoi acara ANIES MANTU hingga berjalan lancar tanpa hambatan. Tamu undangan juga diberi kemudahan melangkahkan kakinya untuk memberikan doa
membaca uraian acara dan tamu yg hadir, membuat saya tersenyum..tidak afa konflik dan yg membuat konflik. brafo DKI 1. beserta yg hafit.