KBA NEWS
Rabu, 29 November 2023
  • HOME
  • HOT NEWS
  • GELIAT DAERAH
  • SENGGANG
  • PERISKOP
  • RESONANSI
  • ENGLISH EDITION
  • KBANEWS TV
No Result
View All Result
  • HOME
  • HOT NEWS
  • GELIAT DAERAH
  • SENGGANG
  • PERISKOP
  • RESONANSI
  • ENGLISH EDITION
  • KBANEWS TV
No Result
View All Result
KBA NEWS
No Result
View All Result

Cholid Wolbachia

20 November 2023 12:47 PM
Cholid Wolbachia

Saya pun menghubungi Pak Sigit Supriono di Taji, Karas, Magetan. Saya ingin tahu seberapa hebat teknologi pembakaran sampah buatannya. Sampai begitu terkenalnya.


DI BANDARA Balikpapan saya disapa seorang laki-laki ganteng berkopiah. Ia menyalami saya dengan merunduk. Sikapnya sangat sopan. Rendah hati. Tawaduk. Tutur katanya halus, apalagi diucapkan dalam bahasa Jawa kromo inggil.

Laki-laki itu duduk di sebelah saya. Ngobrol. Sama-sama di ruang tunggu gate 8. Lalu, dengan lirih, ia berkata: minta nasihat. Juga minta saran apa yang harus ia lakukan.

BACA JUGA :
Anies Baswedan dan Kepemimpinan Partisipatif
DPRD DKI yang Sahkan Anggaran, Kok Anies Disalahkan?
‘Saya Biasa Panggil Dia Mas Anies’
Sang Gubernur Rasa Presiden

Untung saya tidak mau memberi nasihat. Juga tidak mau memberi saran. Saya justru bertanya siapa ia dan latar belakangnya.

Namanya: Moh Cholid Hanafi.

Jabatan: Lurah Gunung Telihan. Di kota Bontang.

Tak lama kemudian beberapa orang ikut nimbrung. Ternyata mereka bagian dari rombongan Pak Lurah. Mereka anak-anak muda aktivis di Kelurahan Telihan. Kegiatan mereka: menyelesaikan sampah penduduk di kelurahan itu. Caranya: menyediakan kotak-kotak sampah terpilah di setiap RT.

Penduduk membawa sampah ke kotak itu. Lalu memasuk-masukkan sampah ke kotak sesuai dengan kategori sampahnya. Ada 12 kotak di setiap RT. Berarti ada 12 jenis sampah.

Dari titik itu sampah dikumpulkan ke satu tempat di kelurahan. Sampah yang ada harganya dijual. Yang mengandung aluminium didaur ulang. Dibuat aluminium cair. Lalu dicetak menjadi baling-baling kapal kecil. Di Bontang banyak nelayan.

Yang tidak bisa diolah barulah dibakar. Jumlahnya masih besar: 50 persen. Mereka lagi cari cara bagaimana bisa membakar sampah dengan efisien. Karena itu mereka ke bandara. Akan ke Magetan.

”Magetan?” tanya saya.

”Inggih pak. Ke desa Taji, Karas, Magetan,” kata Pak Lurah Cholid.

Begitu jauh mereka belajar membakar sampah. Dari Bontang naik bus 6 jam ke Balikpapan. Lalu naik pesawat ke Surabaya. Naik bus lagi ke Magetan.

Pesawat mereka rusak. Keberangkatan tertunda. Saya beruntung di atas penderitaan mereka. Dari mereka saya tahu: di Magetan ada teknologi pembakaran sampah yang hebat. Sampai jadi pusat studi dari jauh.

Berarti Pak Lurah dari Bontang ini juga hebat –tanpa nasihat. Sampai kirim tim sampah belajar ke Magetan. Orang yang sudah hebat jangan diberi nasihat. Yang penting: jangan diganggu. Jangan banyak dipersoalkan.

Ternyata Pak Cholid adalah sarjana kesehatan masyarakat. Lulusan Unair pula. Maka perhatiannya pada kebersihan sangat tinggi. Bahwa bahasa Jawanya mlipis, ternyata ia lahir di dekat prapatan Sleko, Madiun.

Pak Lurah Cholid kini juga sibuk menyiapkan rakyatnya untuk program lainnya: penerapan teknologi Wolbachia di Telihan.

”Gara-gara ada video viral yang mengkhawatirkan program itu, saya repot lagi. Harus kembali menjelas-jelaskan ke masyarakat,” ujarnya.

”Apakah gara-gara video itu ada penduduk yang mundur dari program?” tanya saya.

”Tidak ada. Hanya kami dapat tambahan pekerjaan yang tidak perlu,” kata Cholid.

Masyarakat di Telihan, katanya, lebih takut bahaya demam berdarah. Bontang termasuk yang kasus demam berdarahnya tinggi. Maka Bontang terpilih untuk menerapkan pemberantasan demam berdarah lewat penyebaran nyamuk Wolbachia (lihat Disway: Tahija Wolbachia)

Telihan bukan desa pertama yang akan menjalankan program itu. Seluruh kelurahan di kecamatan Bontang Utara sudah memulainya dua bulan lalu. Berarti sudah enam minggu. Kurang enam minggu lagi.

”Bulan depan mulai di kelurahan kami. Ember-ember sudah datang. Tinggal membagikan,” kata Cholid.

Sarjana kesehatan masyarakat kelihatannya cocok menjabat lurah. Kita lihat dua tahun lagi seberapa maju Telihan.

Kemarin saya hubungi lagi Pak Lurah Cholid.

”Jam berapa tadi malam sampai Magetan?”.

”Jam 12 malam,” jawabnya. Berarti 16 jam perjalanan mereka: untuk belajar membakar sampah.

Saya pun menghubungi Pak Sigit Supriono di Taji, Karas, Magetan. Saya ingin tahu seberapa hebat teknologi pembakaran sampah buatannya. Sampai begitu terkenalnya.

Hampir satu jam saya ngobrol dengan Pak Sigit. Saking menariknya.

Maka, tebakan saya: soal itulah topik tulisan Disway besok pagi. (*)

Dahlan Iskan, Begawan Media

Tags: AniesAnies BaswedanAnies Rasyid BaswedanCalon Presidencaprespemilihan presidenPilpresrelawan
SendTweetSharePinShare

BERITA LAINNYA

Relawan AMIN Tulungagung Pasang APK Anies-Muhaimin di 19 Wilayah Kecamatan

Relawan AMIN Tulungagung Pasang APK Anies-Muhaimin di 19 Wilayah Kecamatan

29 November 2023
Dewan Pakar AMIN Dorong Refungsi IKN, Dana IKN Bisa Reurbanisasi 14 Kota

Dewan Pakar AMIN Dorong Refungsi IKN, Dana IKN Bisa Reurbanisasi 14 Kota

29 November 2023
Suara Perubahan Berhembus Kencang dari Indonesia Timur, Kiai Maman Kian Yakin AMIN Menang

Suara Perubahan Berhembus Kencang dari Indonesia Timur, Kiai Maman Kian Yakin AMIN Menang

29 November 2023
Revolutionizing Food Security: Indonesia’s Path to Prosperity Under Anies Baswedan

Dewan Pakar Timnas AMIN: Visi dan Misi AMIN Paling Strategis

29 November 2023
ganjar bantu bikin APK AMIN

Viral ‘Capres Ganjar Pranowo’ Bantu Bikin APK Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

29 November 2023
baliho amin jogja

Warga Perum Nogotirto Sleman Yogyakarta Iuran Bikin APK Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

29 November 2023
Relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Pacitan Pasang Alat Peraga Kampanye di Kecamatan

Relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Pacitan Pasang Alat Peraga Kampanye di Kecamatan

29 November 2023
Belanja Masalah, Anies Baswedan: Semua Keluhan Dicatat Jadi Bahan untuk Perbaikan ke Depan

Belanja Masalah, Anies Baswedan: Semua Keluhan Dicatat Jadi Bahan untuk Perbaikan ke Depan

29 November 2023

Discussion about this post

TERPOPULER

relawan AMIN jateng

Relawan se-Barlingmascakeb Jawa Tengah Siap Menangkan Anies-Muhaimin 57 Persen

Kampanye Perdana, Kiai Jateng Ini Yakin AMIN Menang di Pilpres 2024 bila Tak Dicurangi

Kapten Timnas AMIN: Bogor Kota Hujan, 14 Februari Hujan Selamat untuk Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Legenda Persebaya Surabaya Syamsul Arifin hingga Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ramaikan Kampanye Perdana Cawapres Gus Muhaimin di Jatim

Sembilan Kecamatan di Kudus Jateng Ditebar Banner dan Spanduk Gambar AMIN

Anggap Miliki Perhatian Tinggi, Peternak Domba Jateng Ini Mantap Dukung AMIN

Hari Pertama Masa Kampanye, Relawan Dewi Sri Solo Raya Pasang APK

Survei Membuktikan AMIN Unggul

TERBARU

Embracing Equity: Anies’s Strategic Proposal for Tax Exemptions on Land and Buildings for Private Educational Institutions

Embracing Equity: Anies’s Strategic Proposal for Tax Exemptions on Land and Buildings for Private Educational Institutions

Relawan AMIN Tulungagung Pasang APK Anies-Muhaimin di 19 Wilayah Kecamatan

Dewan Pakar AMIN Dorong Refungsi IKN, Dana IKN Bisa Reurbanisasi 14 Kota

Suara Perubahan Berhembus Kencang dari Indonesia Timur, Kiai Maman Kian Yakin AMIN Menang

Dewan Pakar Timnas AMIN: Visi dan Misi AMIN Paling Strategis

Viral ‘Capres Ganjar Pranowo’ Bantu Bikin APK Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Warga Perum Nogotirto Sleman Yogyakarta Iuran Bikin APK Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Anies’ Rising Popularity: Leading Polls Across Java, Sumatra, and Sulawesi

KBA NEWS

KBA NEWS - Demi Keadilan dan Kebahagiaan

  • Home
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Indeks

No Result
View All Result
  • HOME
  • HOT NEWS
  • GELIAT DAERAH
  • SENGGANG
  • PERISKOP
  • RESONANSI
  • ENGLISH EDITION
  • KBANEWS TV