KBA NEWS
Senin, 6 Februari 2023
  • HOME
  • HOT NEWS
  • GELIAT DAERAH
  • SENGGANG
  • PERISKOP
  • RESONANSI
  • ENGLISH EDITION
  • KLIP VIDEO
No Result
View All Result
  • HOME
  • HOT NEWS
  • GELIAT DAERAH
  • SENGGANG
  • PERISKOP
  • RESONANSI
  • ENGLISH EDITION
  • KLIP VIDEO
No Result
View All Result
KBA NEWS
No Result
View All Result

Brandon Assamariyyun

26 Januari 2023 9:06 AM
A A
Brandon Assamariyyun
Photo: KBANews

“Keberanian bukan berarti tidak ada ketakutan, tapi kemampuan memanajemen kesulitan dalam ketakutan ketika situasi menakutkan terjadi,” katanya.


“JANGAN terlalu mempahlawankan saya. Kita harus fokus ke para korban dan keluarga mereka”.

Betapa rendah hatinya pahlawan Monterey Park ini: Brandon Tsay. Usianya 26 tahun. Ia masih tinggal bersama orang tuanya di kota San Marino, hanya 10 menit dari kota Monterey Park, pinggiran kota Los Angeles. Adiknya, Brenda Tsay juga tinggal bersamanya.

BACA JUGA :
Gibran: Anies Baswedan Role Model Pemimpin Sukses
Anies Baswedan dan Kepemimpinan Partisipatif
‘Saya Biasa Panggil Dia Mas Anies’
Pejabat Pemberani Itu Bernama Anies Baswedan

Brandon, yang marganya sama dengan Presiden Taiwan Tsay Ing-wen, malam itu lagi bertugas di perusahaan keluarga: Lai Lai Dance Studio. Di kota  Alhambra. Yang jaraknya  juga hanya 10 menit dari San Marino.

Brandon dapat tugas 2 hari dalam satu minggu. Adiknya dapat giliran 2 hari juga. Orang tua mereka dua hari. Yang satu malam orang lain lagi: libur.

Malam itu, meski malam Minggu, sudah mulai sepi. Padahal juga malam tahun baru Imlek. Sudah banyak yang pulang. Sudah tidak banyak lagi yang dansa. Sudah terlalu malam. Sudah hampir pukul 23.00. Sebagian lagi sudah duduk-duduk saja: menikmati minuman sambil ngobrol.

Menjelang tutup itu, Brandon berada di ruang kasir. Di bagian depan Lai Lai. Sendirian. Lalu ia dengar pintu depan berderit seperti ada yang menutup. Sesaat kemudian terdengar bunyi kling seperti ada dua besi berbenturan. Mungkin senjata menyenggol pintu besi.

Brandon menengok ke arah pintu. Seseorang berwajah Asia muncul di situ. Orang itu lagi seperti menebar pandang ke arah lantai dansa. Seperti lagi memperhatikan ada siapa saja di sana.

Orang itu bersenjata.

“Mati saya. Haruskah saya  mati malam ini?” kurang lebih begitu perasaan Brandon saat itu. Seperti yang ia ungkapkan ke berbagai media di sana.

Tapi ia harus bertanggung jawab malam itu. Ia datangi orang itu. Tenaga mudanya menjadi modal yang sangat penting. Ia rebut senjata itu. Ia dipukul. Di wajahnya. Orang yang bersenjata itu juga mendorong bagian belakang kepalanya.

Brandon terus merebut senjata dari orang itu. Ia gunakan sikunya untuk merenggangkan badan orang itu dari senjata yang sudah ia pegang. Kuat sekali. Berhasil. Senjata lepas dari tangan orang itu. Brandon menguasai sepenuhnya senjata itu.

“Pergi! Sana! Keluar! Saya tembak kamu!” teriak Brandon pada orang itu. Kurang lebih begitu. Sambil senjata itu ia todongkan ke arah orang itu.

Orang itu pun keluar dari Lai Lai: menuju mobil van putih yang diparkir di depan. Kabur.

Brandon dengan senjata masih di tangan menelepon polisi. Semua adegan itu terekam di CCTV, kecuali saat Brandon bergerak agak melebar.

Nama orang bersenjata itu, Anda sudah tahu: Huu Can Tran. Umur 72 tahun. Sama dengan orang yang melakukan penembakan di  Star Dancing Hall Monterey Park setengah jam sebelumnya. Yang menewaskan 11 orang itu.

Motif penembakan masal di Star itu kian nyata: cemburu. Ia tidak diundang ke pesta dansa malam itu. Padahal ia dan istri pelanggan Star Studio. Sedangkan mantan istrinya diundang.

Saat itu Brandon tidak tahu bahwa Tran baru saja datang dari arena berdarah di Star Dance Studio di Monterey Park. Ia pikir orang itu datang untuk merampok. “Saya tidak kenal orang itu,” ujar Brandon. Mungkin Tran biasa dansa di Lai Lai di saat Brandon lagi tidak dapat giliran bertugas.

Ayah Brandon, sebenarnya sudah mendoktrin anak-anaknya: kalau ada perampok datang, beri saja uang. Jangan korbankan nyawa.

Brandon pun awalnya mengira orang itu akan merampok. Tapi kok tidak langsung beraksi. Kok menebar pandang dulu ke lantai dansa, seperti lagi cari-cari sasaran. Maka Brandon berkesimpulan akan terjadi pembunuhan. Itulah sebabnya ia langsung merebut senjata itu. Kalau tidak, berapa nyawa lagi akan melayang.

Di situlah Brandon dianggap pahlawan. Namanya jadi buah bibir. Muda. Ganteng. Berjenggot pendek. Berani. Sampai ada yang menggelarinya James Bond dari Alhambra.

Ada juga yang menggelarinya sebagai Good Samaritan. Gelar ini diambil dari kitab Injil, Lukas 10: 25-29.

Digambarkan di ayat itu: seorang lelaki tua tergeletak penuh bilur pukulan di seluruh badannya. Tanpa baju. Di pinggir jalan. Sudah dalam kondisi setengah mati. Seorang pastur lewat di jalan itu. Tidak memberi pertolongan. Sang rohaniawan justru menyerongkan jalannya menjauhi orang itu.

Demikian juga ketika seorang rohaniwan dari suku lain melewatinya. Melengos. Tidak mau menolong.

Lantas lewatlah orang Samaritan. Sang Samaritan berhenti. Ia obati orang itu. Ia beri minum. Ia gendong. Ia bawa ke penginapan. Sang Samaritan berpesan pada pemilik penginapan: . rawatlah lelaki itu. Sampai sembuh. Semua biaya tagihkan pada sang Samaritan.

Ayat itu punya asbabunnuzul-nya sendiri. Injil –sebagaimana Alquran– mengajarkan agar kita bersaudara baik dengan tetangga. Lantas seorang pengacara bertanya dengan kritis: siapa yang disebut  tetangga itu. Apakah yang tinggal di sebelah rumah saja?

Samaritan bukan tetangga rumah lelaki malang itu. Juga tidak kenal. Tapi mau menyelamatkannya. Seperti itulah yang disebut bertetangga.

Siapa Samaritan? Sampai Brandon pun digelari A Good Samaritan?

Samaritan bukan orang. Dalam bahasa Alquran disebut As Sammariyyun. Banyak tafsir siapa yang dimaksud Sammariyyun. Umumnya sepakat bahwa itu salah satu suku di bagian utara Israel. Yakni mereka yang menyatakan diri masih mengikuti ajaran murni Ibrahim. Jumlahnya tidak banyak. Selalu pindah karena terusir.

Tentu sebagai keturunan Taiwan, Brandon tidak akan mengaku keberaniannya malam itu berkat inspirasi dari As Sammariyyun.

Brandon punya definisi sendiri soal keberanian:

“Keberanian bukan berarti tidak ada ketakutan, tapi kemampuan memanajemen kesulitan dalam ketakutan ketika situasi menakutkan terjadi,” katanya.

Saya mengulangi kalimat itu sampai tiga kali. Hanya perusuh Disway yang sekali baca langsung mengerti.

Dahlan Iskan, Begawan Media

Tags: Assamariyyunbegawan mediaBrandonDahlan Iskan
SendShareSendShareTweet

BERITA LAINNYA

Fikih Berubah

Fikih Berubah

6 Februari 2023
Balon Putih

Balon Putih

5 Februari 2023
Abad Fikih

Abad Fikih

4 Februari 2023
Polda Bobol

Polda Bobol

3 Februari 2023
Kaya Aset

Kaya Aset

2 Februari 2023
Kado Leopard

Kado Leopard

1 Februari 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERBARU

Video Anies Disebut Resmi Jadi Tersangka Korupsi Formula E Hoaks! Isinya Cuma Ini

Video Anies Disebut Resmi Jadi Tersangka Korupsi Formula E Hoaks! Isinya Cuma Ini

BRM Bertemu Elite NasDem, Bahas Rencana Pagelaran Akbar Bersama Anies di Kota Bekasi

Anies Terus Dikaitkan dengan Politik Identitas, Anak Haji Lulung, Tirta Lunggana: Sudah Selesai

PKS Mojokerto: Kita Komitmen Mengusung Anies Presiden

Jarnas DIY Beri Solusi Belanja Masalah Anies Baswedan di Kalangan Petani Kulon Progo

Masyarakat Antusias Datangi Pasar Murah Relawan ANIES Kota Semarang

Pilkada 2012, Awal Politik Identitas dan Perpecahan di Jakarta

Ada Siapa Antara Pacitan dan Surabaya?

TERPOPULER

Forum Komunikasi Pendeta Indonesia Pendukung Anies Presiden 2024 Segera Terbentuk

Forum Komunikasi Pendeta Indonesia Pendukung Anies Presiden 2024 Segera Terbentuk

“KIB” Dukung Anies Rasyid Baswedan

Pengakuan Pendukung Ganjar Pranowo Beralih Dukung Anies Baswedan

Asyik, La Ode Basir Dapat Alphard Baru

Anies Resmi Kantongi Tiket Capres, Duta Peradaban Langsung Temui PKS Siap Berkolaborasi

Suasana Rapat Pembentukan Presidium Nasional Alumni PT Pendukung Anies Baswedan

Sah! Anies Rasyid Baswedan Calon Presiden 2024

Mantan Ketua PBNU: Hanya Orang Tak Waras yang Menganggap Anies Gagal di Jakarta

KBA NEWS

  • Home
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Indeks

No Result
View All Result
  • HOME
  • HOT NEWS
  • GELIAT DAERAH
  • SENGGANG
  • PERISKOP
  • RESONANSI
  • ENGLISH EDITION
  • KLIP VIDEO