Anies menurutnya sosok yang cerdas, berakhlak, visioner, berkelas internasional, dan yang lebih penting lagi rekam jejak kepemimpinannya sudah terbukti ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta. #Kbanews.
ACEH | KBA – Dra. Hj. Maslaila memegang jabatan penting di DPD Gerindra Provinsi Aceh. Dia menjabat sebagai salah satu wakil ketua. Namun istri mantan Bupati Aceh Besar almarhum Dr. H. Bukhari Daud ini meninggalkan jabatan tersebut bahkan keluar dari partai besutan Prabowo Subianto itu. Alasannya karena ingin mendukung dan memperjuangkan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
“Karena bagi saya sekarang ini Pak Anies yang terbaik,” jelasnya kepada KBA News Kamis, 21 September 2023.
Ada beberapa penilaiannya dari sosok mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sehingga membuatnya mantap meninggalkan Gerindra, partai yang mengusung Prabowo sebagai capres. Anies menurutnya sosok yang cerdas, berakhlak, visioner, dan tokoh berkelas internasional.
“Jadi dia bukan bukan hanya tingkat nasional. Kita pun melihat ada rasa kebanggaan apabila Anies jadi presiden dibandingkan dengan beliau yang dua ini,” katanya merujuk dua capres lainnya, Prabowo dan Ganjar Pranowo.
Dan yang tidak kalah penting lagi, sambungnya, adalah rekam jejak kepemimpinan Anies yang sudah terbukti ketika menakhodai Ibu Kota. Selama lima tahun memimpin, Anies telah membuat Jakarta lebih maju.
“Saya kan bisa membandingkan sendiri saat saya ke Jakarta. Saya lihat Jakarta sudah lebih menarik, lebih teratur. Bagi orang daerah, begitu ada perubahan kan terasa,” ucap ibu empat anak yang memiliki dua cucu ini.
Karena ingin terbuka memperjuangkan Anies Baswedan, dia pun berterus terang bicara kepada pihak Gerindra. Ada yang kaget, mempertanyakan, bahkan tidak sedikit pula yang mengecamnya.
“Kenapa harus saya sampaikan mendukung Anies, karena kalau saya bilang keluar dari Gerindra for nothing, kan lucu jadinya. Jadi saya harus punya alasan. Saya bilang Gerindra tetap yang terbaik. Tapi untuk capres, Pak Anies yang terbaik,” ungkapnya berterus terang.
Para pengurus Gerindra tetap berusaha untuk membujuknya agar tetap bertahan. Namun dia tetap pada keputusannya keluar dari partai berlambang kepala burung garuda tersebut.
“Mereka bilang bertahan dulu. Saya bilang gini, kalau saya bertahan, saya nanti dicap jadi pengkhianat. Karena di sini saya iya, di sana oke. Jadi saya lepasin saja agar juga saya lebih maksimal bekerja (memenangkan Anies),” ucapnya.
“Daripada ngumpet-ngumpet, saya enggak mau. Kalau saya tetap bertahan, saya enggak bisa buat kegiatan (untuk Anies), pengajian, gathering, kita juga buat senam pagi,” bebernya.
Mengetahui keluar dari Gerindra, pengurus dari sejumlah partai politik mendatanginya untuk mengajak bergabung. Namun dia menepis berbagai ajakan tersebut. Selain menjaga perasaan teman-temannya di Gerindra, dia juga ingin fokus memperjuangkan Anies sebagai relawan. Tokoh perempuan Aceh berusia 60 tahun ini kini menjadi Ketua Relawan Anies P-24 Aceh Besar.
“Untuk sekarang saya non partai. Saya lebih mudah menjalankan (kegiatan) untuk Pak Anies saat saya tidak di partai. Sehingga saat saya berkunjung ke daerah, ke pelosok-pelosok desa, saya tidak membawa atribut partai. Saya tidak ada kepentingan pribadi. Saya juga tidak caleg. Jadi saya benar-benar sebagai relawan Anies,” tandasnya. (kba)