JAKARTA | KBA – Duka mendalam bagi Simpul Relawan Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI). Sekjend SKI Raharja Waluya Jati meninggal dunia pada Selasa, 8 Agustus 2023. Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) ini mengembuskan napas terakhir pada usia 54 tahun.
Sekretatris SKI Banten Sudrajat Maslahat mengatakan, Jati masih aktif berjuang mensosialisasikan Anies Baswedan melalui program Musyawarah Reboan.
“Pak Jati terus menggencarkan bagaimana acara silaturahmi atau Musyawarah Reboan bisa berjalan di tingkat paling bawah lingkungan RT atau di lingkungan TPS terdekat,” kata Sudrajat saat ditemui KBA News di RSCM, Selasa, 8 Agustus 2023.
Musyawarah Reboan diketahui merupakan kegiatan minggua relawan Anies Baswedan. Musyawarah ini ditargetkan berlangsung setiap hari Rabu di berbagai lokasi di Tanah Air, sebagai ajang para relawan berkumpul dan membahas berbagai isu dan gagasan.
Sudrajat menambahkan, Jati belakangan ini memang tengah sibuk melakukan beberapa kali zoom meeting bersama dengan relawan SKI lainnya.
Dia pun mengaku pertemuan terakhirnya dengan Jati pada bulan Juli lalu saat melakukan acara di Purwakarta.
“Ketemu terakhir 30 Juli pada saat Silaturahmi dan Musyawarah Kerja SKI wilayah Jawa Bagian Barat yang terdiri dari DKI Jakarta, Banten, dan Jabar,” ucapnya.
Suderajat menilai, Almarhum Jati dikenal orang sebagai gigih dalam memperjuangkan perubahan, Jati juga selalu memberikan pencerahan kepada para relawan.
“Saat di Anyer beliau mengatakan suara hati nurani rakyat ini benar-benar menginginkan sebuah perubahan. Itu yang membuat membuat saya selalu terngiang,” kenangnya.
“Dia cukup konsisten dalam memperjuangkan untuk bagaimana terlahirnya pemimpin baru ke depan yaitu Anies Baswedan,” lanjut Suderajat.
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan juga menyampaikan kesedihan atas wafatnya sahabatnya tersebut. Calon Presiden Indonesia itu mengatakan, dirinya sama-sama lulusan dari UGM. Almarhum mengambil Fakultas Filsafat, sedangkan Anies di Fakultas Ekonomi.
“Dia seorang aktivis yang idealismenya tak pernah luntur,” kata Anies dikutip dari Instagram resminya.
Anies mengatakan, dirinya dan almarhum sangat bersahabat meski sering berdebat dan berbeda pandangan saat masa kuliah. “Dalam 10 tahun terakhir ini kami berjuang bersama, sepemikiran dan bergerak bersama,” jelasnya.
Anies menyampaikan, Jati adalah salah satu korban penculikan aktivis mahasiswa tahun 1998. Siksaan tak berbatas, mulai jeratcekikan kabel di leher hingga setruman listrik tanpa henti. Ia sempat trauma jika ada urusan dengan listrik. (kba)