KBA NEWS
Sabtu, 30 September 2023
  • HOME
  • HOT NEWS
  • GELIAT DAERAH
  • SENGGANG
  • PERISKOP
  • RESONANSI
  • ENGLISH EDITION
  • KBANEWS TV
No Result
View All Result
  • HOME
  • HOT NEWS
  • GELIAT DAERAH
  • SENGGANG
  • PERISKOP
  • RESONANSI
  • ENGLISH EDITION
  • KBANEWS TV
No Result
View All Result
KBA NEWS
No Result
View All Result

Ketua KIBAR: Anies-Muhaimin Punya Solusi Atasi Krisis Pangan

14 September 2023 8:33 PM
A A
Ketua KIBAR: Anies-Muhaimin Punya Solusi Atasi Krisis Pangan
Ketua Komunitas Industri Beras Rakyat (KIBAR), Syaiful Bahari. (Foto: dok. pribadi)

Menurut Syaiful, ketika menjadi Gubernur DKI, Anies punya program untuk memenuhi stok atau cadangan pangan atau cadangan beras pemerintah daerah DKI melalui BUMD yang ditugaskan untuk menyerap gabah dari petani-petani di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.


JAKARTA | KBA – Pemerhati pertanian dan Ketua Komunitas Industri Beras Rakyat (KIBAR), Syaiful Bahari, mengungkapkan, bakal calon presiden Anies Baswedan sudah punya solusi untuk mengatasi masalah krisis pangan, khususnya beras, yang terjadi saat ini.

Menurut Syaiful, ketika menjadi Gubernur DKI, Anies punya program untuk memenuhi stok atau cadangan pangan atau cadangan beras pemerintah daerah DKI melalui BUMD yang ditugaskan untuk menyerap gabah dari petani-petani di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

BACA JUGA :
Anies Itu Representasi Masyarakat Bawah
Anies, Trik Sukses Atasi Banjir
Internasional Akui Anies Pemimpin Masa Depan Dunia
Anies, Beberapa Fakta Formula E

“Di Jawa Tengah seperti dari Cilacap, kemudian juga di Ngawi (Jawa Timur), BUMD ditugaskan untuk menyerap gabah petani dengan membuat contract farming dengan para petani di sana. Kemudian, gabahnya diolah menjadi stok beras dan menjadi cadangan beras pemerintah daerah,” kata Syaiful kepada KBA News, Kamis, 14 September 2023.

“Upaya inilah yang seharusnya dari awal dilakukan oleh pemerintah pusat pada masa panen,” jelas dia.

Menurut dia, kebijakan itu membuat petani diuntungkan dan  mereka juga ada kepastian dalam penjualan gabah dan lain sebagainya. Sementara untuk warga DKI Jakarta juga terlindungi karena stok beras yang ada di Jakarta pada masa-masa itu, termasuk pada masa Covid, cukup luar biasa. Artinya, tidak dikhawatirkan terjadinya kelangkaan beras seperti yang sekarang ini terjadi.

Syaiful mengungkapkan solusi untuk masalah kenaikan harga pangan saat ini.  Untuk jangka pendek, kata dia, pemerintah melakukan impor beras dari luar. “Tapi itu tidak mudah  untuk mengandalkan produksi beras di dalam negeri dalam situasi kekeringan karena El Nino.

Jalan keluar yang paling memungkinkan, menurut dia, adalah bagaimana memaksimalkan lahan-lahan yang masih mungkin bisa ditanami padi. Selain itu, pemerintah dengan sekuat tenaga menggunakan sumber dayanya, baik itu dari pembiayaan maupun memaksimalkan pupuk bisa didistribusikan kepada para petani, dan juga memperbaiki saluran-saluran irigasi yang sekarang cukup banyak mangkrak.

“Nah itu adalah satu upaya untuk bisa mengatasi krisis krisis beras nasional kita,” katanya.

Krisis Pangan Terparah

 Syaiful menjelaskan, krisis pangan yang terjadi di Indonesia kali ini merupakan yang terparah, khususnya krisis beras, sejak reformasi 1998. Hal ini karena kenaikan harga beras sudah melampaui dari yang sebelumnya.

Kenaikan harga beras sekarang itu lebih dari Rp 2.000 dan itu merupakan satu fenomena yang selama ini terjadi dan di dalam perkembangannya tidak dapat bisa dihindari.

Dia menyebut krisis beras yang terjadi sekarang ini disebabkan beberapa faktor. Pertama, terjadinya kelangkaan beras karena produksi padi dan panen turun dari mulai beberapa tahun lalu.

“Tadinya kita bisa panen 55 juta ton gabah dan sekitar 30 juta ton beras dalam setahun. Tapi pada tahun ini kita tidak mencapai target, bahkan jauh dari hasil yang normal. Nah inilah yang menyebabkan kenapa kita terjadi kelangkaan beras di dalam negeri,” katanya.

Faktor kedua, lanjut dia, negara-negara produsen dan eksportir beras seperti India, Vietnam, Thailand, dan Kamboja sekarang mengambil kebijakan untuk membatasi ekspornya. Bahkan India pun saat ini sedang menutup ekspornya untuk mengamankan stok beras di negaranya masing-masing, sehingga itulah yang menjadi kesulitan bagi pemerintah dalam hal ini Bulog untuk mendatangkan impor dari luar.

“Yang ketiga adalah faktor kebijakan cadangan pangan nasional, khususnya cadangan beras pemerintah yang selama ini targetnya minimal sekali. Seharusnya cadangan beras yang dikelola oleh Bulog tidak boleh kurang dari 1 juta ton. Tetapi pada akhir tahun 2022 dinyatakan hanya 250 ribu ton,” katanya.

Akhirnya, menurut Syaiful, ketika terjadi krisis pangan global dan kemudian masalah iklim seperti El Nino maka cadangan dalam negeri sama sekali tidak mencukupi untuk menstabilkan harga beras di pasar dan juga menciptakan inflasi pangan yang cukup tinggi.(kba)

Tags: Anies BaswedanKrisis PanganmuhaiminpanganpertanianPresiden
SendTweetShare

BERITA LAINNYA

Bakorsi Trenggalek Dikukuhkan, Empat Parpol Pengusung AMIN Hadir

Bakorsi Trenggalek Dikukuhkan, Empat Parpol Pengusung AMIN Hadir

30 September 2023
AS Hikam: Selain PKB, PKS juga Memiliki Andil atas Kenaikan Elektabilitas Anies

Anies Appeals to Gen Z as Identity Politics Fade

30 September 2023
Viral! Pedagang di Arab Pasang Foto Anies Baswedan

Viral! Pedagang di Arab Pasang Foto Anies Baswedan

30 September 2023
Anies Unggah Foto dengan Prof. Salim, Tahun 1989 Pernah Wawancara, Kini Bertemu Sudah Jadi Capres

Anies Unggah Foto dengan Prof. Salim, Tahun 1989 Pernah Wawancara, Kini Bertemu Sudah Jadi Capres

30 September 2023
Menangkan Anies, Relawan AFP Turba ke Basis Merah di Cirebon

Menangkan Anies, Relawan AFP Turba ke Basis Merah di Cirebon

30 September 2023
Bakorsi Trenggalek Dikukuhkan, Empat Parpol Pengusung Hadir

Bakorsi Trenggalek Dikukuhkan, Empat Parpol Pengusung Hadir

30 September 2023

TERPOPULER

Penulis Ensiklopedi Gus Dur: Warga NU Sudah Mulai Eksodus Mendukung Anies

Selama Ini Bersitegang, NU-Muhammadiyah di Lamongan Kini Solid Bertekad Menangkan AMIN

80 Persen Warganya Dukung AMIN, Desa di Blora Ini Dikukuhkan sebagai Kampung Anies

Duet AMIN Didapuk Jadi Imam dan Khatib Shalat Jumat, Takmir Masjid Sediakan 2.000 Makanan

Penulis Ensiklopedi Gus Dur: Warga NU Sudah Mulai Eksodus Mendukung Anies

Anies-Muhaimin Silaturahmi ke Pulau Garam, Warga Sumenep Nyatakan Siap Dukung

Konvoi dari Stadion Jombang ke Denanyar, Anies Bonceng Muhaimin Naik Vespa

Barisan Kiai NU di Jatim Dukung AMIN Bawa Angin Perubahan

Disapa Melalui Video Call, Ketua MANIES Maluku: Pak Anies Telah Membakar Semangat Mak-mak untuk Menangkan Pilpres

TERBARU

Bakorsi Trenggalek Dikukuhkan, Empat Parpol Pengusung AMIN Hadir

Bakorsi Trenggalek Dikukuhkan, Empat Parpol Pengusung AMIN Hadir

Imperative of Spiritual Governance: Why Political Engagement is Essential for Muslims

Anies Appeals to Gen Z as Identity Politics Fade

Kader PAN dan Golkar Hadir Deklarasi AMIN, Sudirman Said: Dukungan Terus Meluas

Viral! Pedagang di Arab Pasang Foto Anies Baswedan

Gencarkan Sosialisasi, Relawan ANIES Solo Cetak 300 Poster dan 200 Banner

Anies Unggah Foto dengan Prof. Salim, Tahun 1989 Pernah Wawancara, Kini Bertemu Sudah Jadi Capres

Seniman, Budayawan, dan Aktivis Kebudayaan Yogyakarta Deklarasi Dukung AMIN

KBA NEWS

  • Home
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Indeks

No Result
View All Result
  • HOME
  • HOT NEWS
  • GELIAT DAERAH
  • SENGGANG
  • PERISKOP
  • RESONANSI
  • ENGLISH EDITION
  • KBANEWS TV