Anies juga mengungkap bahwa peningkatan anggaran pembangunan infrastruktur tidak disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan.#kbanews
JAKARTA | KBA – Dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia dengan tema Akselerasi Menuju Ekonomi Indonesia yang Hijau, Inklusif, dan Unggul di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu, 8 November 2023, calon Presiden Anies Baswedan mengungkap data-data terkait pertumbuhan ekonomi tapi tidak menurunkan angka pengangguran.
Dia misalnya mengambil contoh Provinsi Maluku Utara.
“Kita alhamdulillah berhasil meningkatkan angka rata-rata pertumbuhan di atas 6 persen. Tapi ini tidak kemudian muncul menjadi lapangan pekerjaan yang setara,” jelas Anies dalam acara yang digelar INDEF bersama CNBC Indonesia tersebut.
“Kita menyaksikan di sini, ini sebagai ilustrasi misalnya, Maluku Utara itu PDB regionalnya 22,94 persen. Tapi penurunan tingkat pengangguran terbukanya hanya di bawah satu persen. Itu baru Maluku Utara,” sambungnya.
Dia juga mendedahkan bagaimana peningkatan angka investasi tapi penyerapan tenaga kerja justru menurun.
“Mari kita lihat tabel dari tahun 2013 sampai 2022. Kalau kita perhatikan di sini, investasi meningkat 2013 dari Rp399 triliun meningkat menjadi 1.200 tahun 2022. Tapi penyerapan tenaga kerja signifikan menurun kalau kita perhatikan di sini,” ujarnya menunjuk ke arah PPT yang ada di layar.
Pada bagian lain dia juga menunjukkan hal yang anomali. Investasi di sektor pertanian, manufaktur yang menyerap 44 persen tenaga kerja menurun. Sementara pertambangan yang menyerap satu persen justru investasinya meningkat.
“We need to change. Ini harus berubah. Justru kita harus mendorong sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja untuk mengalami peningkatan (investasi),” imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Melanjutkan paparannya, mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga menjelaskan peningkatan anggaran pembangunan infrastruktur tidak disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan.
“2014 anggaran infrastrukur kita Rp178 triliun, 2022 menjadi 366 triliun, meningkat dua kali lipat. Sementara di sisi lain Incremental Capital Output Ratio (ICOR) kita yang harusnya menurun justru malah angkanya meningkat dari 4,2 menjadi 7,3. Artinya tingkat efisiensi kita turun,” beber Anies yang belatar belakang pendidikan ekonomi ini.
Pada kesempatan itu, dia juga membeberkan indeks performa logistik Indonesia mengalami stagnansi. Prosentase kemantapan jalan kabupaten/kota pun sama, mengalami stagnansi selama 8 tahun terakhir ini.
“Ini semua gambaran yang terlihat secara fisik,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam kesempatan itu, capres dari Koalisi Perubahan ini menyampaikan bahwa visi-misi yang diusungnya bersama Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 adalah terwujudnya keadilan, pemerataan, atau apa yang disebutnya dengan satu kemakmuran. (kba)