“Semoga pada saatnya nanti, PKS dapat menjadi partai papan atas pembela Tanah Air, ulama dan umat,” tutupnya. #kbanews
JAKARTA | KBA – Lagu Syubbanul Wathon atau yang lebih dikenal Ya Lal Wathon bergema dalam acara Silaturahmi Kebangsaan antara NasDem, PKB, dan PKS di Sekretariat DPP PKS, Jakarta, Selasa, 12 September 2023.
Semua yang hadir, termasuk bacapres Anies Baswedan dan bacawapres Muhaimin Iskandar yang turut serta, menyanyikan lagu yang identik dengan Nahdlatul Ulama (NU) tersebut. Lagu yang kerap dinyanyikan di acara-cara NU itu merupakan ciptaan salah satu pendiri NU KH Abdul Wahab Chasbullah yang akrab disapa Mbah Wahab.
Salah satu cucu Mbah Wahab, KH Agus Solachul Aam Wahib Wahab, menyambut baik kidung tersebut dikumandangkan. Sebab, dia menjelaskan, nyanyian tersebut memiliki makna yang dalam. Yaitu kecintaan terhadap Tanah Air dengan sepenuh hati atau bisa dimaknai lebih luas nasionalis religius.
“Inilah sebenarnya yang harus ditanamkan dalam hati pikiran dan jiwa seluruh anak bangsa. Semangat cinta Tanah Air yang berbasis iman, berbasis agama, berbasis Ketuhanan Yang Esa,” jelasnya dalam tulisan berjudul Kenapa Ya Lal Wathon? di blog.pks.id, dikutip KBA News, Kamis, 14 September 2023.
Ketua Umum Khitthah Ulama Nahdliyin (KUN) yang akrab disapa Gus Aam Wahib Wahab ini senang kader PKS mengerti makna lagu tersebut bahkan menyanyikan bersama dalam acara yang sangat istimewa.
“Alhamdulillah, sungguh saya sangat senang, bahagia dan bangga dengan PKS yang mengerti dan memahami makna dan arti lagu Ya Lal Wathon. Apalagi lagu Ya Lal Wathon dilantunkan pada saat Silaturahim Kebangsaan di Markas Besar DPP PKS Jakarta hari Selasa tanggal 12 September 2023 kemarin. Sungguh luar biasa,” jelasnya.
Dengan jiwa dan semangat lagu Ya Lal Wathon tersebut, dia pun berharap:
1. PKS menjadi partai yang semakin mencintai Tanah Air dengan sepenuh hati dan transendental.
2. PKS tampil beda dengan wajah baru menjadi partai yang nasional religius sejati.
3. PKS menjadi partai terdepan dalam mewujudkan dan melakukan perubahan, perbaikan demi rakyat, bangsa, dan negara Republik Indonesia.
4. PKS menjadi partai pilihan masyarakat dalam membela kebenaran dan menegakkan keadilan.
5. PKS menjadi partai pilihan masyarakat dalam membantu meningkatkan pendapatan dan penghasilan masyarakat secara kuantitatif maupun kualitatif.
6. PKS menjadi partai pilihan masyarakat dalam hal ukhuwah islamiah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariyah.
7. PKS menjadi partai yang juga fokus dalam peningkatan kuantitas dan kualitas pengamalan amaliyah ahlus sunnah wal jama’ah, tahlilan, shalawatan, maulidan, yasinan, haul, pengajian dan ziarah. Sehingga PKS menjadi alternatif pilihan warga nahdliyin.
8. PKS menjadi partai terdepan dalam meneladani suksesnya Partai NU beberapa tahun silam. Sehingga PKS menjadi selaras dengan Partai NU ‘tempoe doeloe’.
“Semoga pada saatnya nanti, PKS dapat menjadi partai papan atas pembela Tanah Air, ulama dan umat,” tutup Ketua Umum Forum Silaturahim Kyai Ulama Habaib Indonesia (FORSIKUHABIN) ini. (kba)