Ada baiknya harus ketauan (pelakunya) jangan sampai sistem demokrasi terganggu oleh oknum-oknum yang merusak demokrasi, kebebasan berpendapat
JAKARTA | KBA – Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim khawatir aksi teror sekarung ular kobar yang dikirim ke rumahnya akan menganggu sistem demokrasi yang ada di Indonesia. Dia pun berharap pelaku segera ditemukan.
“Ada baiknya harus ketauan (pelakunya) jangan sampai sistem demokrasi terganggu oleh oknum-oknum yang merusak demokrasi, kebebasan berpendapat,” kata Wahidin, Kamis, 26 Januari 2023.
Dia mengatakan tindakan seperti ini menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpolitik sebab aksi pengiriman ular kobra ini merupakan bentuk ancaman.
Politisi NasDem ini menuturkan tidak ada ke khawatiran dari pihak keluarga soal teror tersebut. Dia menyerahkan apa yang akan terjadi ke Allah SWT.
“Saya selalu (menyerahkan) kepada yang di atas, Allah tempat kita berlindung,” ucapnya.
Wahidin juga mengatakan sudah melapor ke pihak yang berwajib, satpam yang menjadi saksi temuan ular kobra pun telah dimintai keterangan. Ular kobra yang dikirim ke rumahnya itu telah di serahkan ke Polres Metro Tangerang Kota. “Polisi tadi malem sudah olah TKP,” jelasnya.
Seperti diketahui, rumah Wahidin Halim terkena aksi teror sekarung ular kobra. Kejadian itu terjadi jelang kedatangan Anies Baswedan dikediaman Wahidin.
Aksi teror tersebut terjadi sekitar pukul 03.30 dini hari. Pengiriman ular kobra itu terpantau CCTV rumah Wahidin. Terlihat sekarung ular yang berjumlah sekitar dua puluh ekor itu dikemas dalam plastik hijau lalu dibungkus karung putih.
Melalui CCTV, terlihat ada dua orang pengendara motor merah yang berhenti di depan gerbang belakang rumah Wahidin di jalan H. Djiran Pinang Kota Tangerang. Satu orang turun dan mengeluarkan ular dari karung hijau. Terlihat ular kobra itu hidup dan bergerak dalam plastik hijau transparan. (kba)