Muhaimin tidak akan melupakan sosok dan jasa Gus Dur kepadanya. Selain sebagai paman, juga mentor politiknya.#Kbanews
JAKARTA | KBA – Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar kerap disebut mengkhianati bahkan mengkudeta KH Abdurrahman Wahid dari posisi Ketua Dewan Syuro partai yang lahir dari rahim ormas Nahdlatul Ulama tersebut. Sulaiman, bekas ajudan mantan Ketua Umum PBNU dan Presiden RI yang akrab disapa Gus Dur ini, membantah tudingan tersebut.
Dia menjelaskan pada saat Muhaimin Iskandar dipecat Gus Dur sebagai Ketua Umum DPP PKB pada tahun 2008, calon Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan yang berpasangan dengan Anies Baswedan itu menerima keputusan tersebut.
“Waktu Gus Dur mereposisi kedudukan dia sebagai ketua umum, Pak Muhaimin SMS ke saya. Saya ingat salah satunya beliau menyampaikan, tolong sampaikan ke Bapak Dur saya enggak usah dipecat. Sebaiknya saya mengundurkan diri demi menjaga marwah PKB dan para kiai,” jelasnya dalam podcast di kanal YouTube Padasuka TV dikutip KBA News, Jumat, 27 Oktober 2023.
Dia pun lantas membacakan pesan singkat dari Muhaimin tersebut kepada Gus Dur. Namun, cucu pendiri NU KH Hasyim Asy’ari itu menyangkal memecat Muhaimin. Gus Dur mengaku hanya merepososisi keponakannya tersebut.
“Karena dulu mungkin ada pihak-pihak yang memang mencoba untuk merusak PKB dari luar. Sehingga fitnah itu banyak masuk juga,” katanya memberikan penilaian atas peristiwa tersebut.
Meski demikian, sebagaimana diketahui konflik antara Gus Dur dan Muhaimin melahirkan dua kubu kepemimpinan PKB. Versi MLB PKB Parung melahirkan Ali Masykur Musa sebagai Ketua Umum PKB dan Gus Dur menjabat Ketua Dewan Syuro.
Sementara MLB Ancol, yang digelar sehari setelah MLB di Parung saat itu, memutuskan Muhaimin tetap sebagai Ketum PKB dan KH Aziz Mansyur sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.
Melanjutkan keterangannya, Sulaiman menjelaskan setelah terpilih sebagai Ketua Dewan Syuro PKB hasil MLB Ancol, Kiai Azis menemui Gus Dur untuk menyerahkan kembali jabatan tersebut.
“Cuma waktu itu Gus Dur, kan menolak. Kalau menurut saya memang seolah-olah Gus Dur memang sudah mempersiapkan (melihat) kondisi kesehatannya tidak memungkinkan. Ya mungkin itulah cara Gus Dur bagaimana caranya regenerasi PKB ini harus ada. Karena PKB didirikan oleh para kiai tentunya harus dijaga,” ungkap Sulaiman, yang mendampingi Gus Dur sejak sebelum menjadi Presiden (1999-2001) hingga wafat pada akhir akhir 2009 lalu.
“Jadi ketika orang bilang Muhaimin mengkudeta Gus Dur, menurut saya itu enggak benar,” sambungnya menekankan.
Setelah tidak lagi menjabat di PKB, dia melanjutkan, hubungan Gus Dur dengan Muhaimin tetap baik. Saat momen Lebaran misalnya mereka bertemu. Terutama dalam pertemuan keluarga besar almarhum KH Bisri Syansuri, yang juga pendiri NU.
Mengingat Gus Dur merupakan cucu Mbah Bisri dari garis ibu, Hj. Sholihah. Sementara Muhaimin merupakan cicit dari garis nenek Mu’asomah, yang juga putri Mbah Bisri.
“(Mereka) bicara ketawa-ketawa begitu seolah-olah memang tidak ada perbedaan,” tandasnya.
Dia menambahkan dengan kebijaksaannya, Gus Dur memaafkan semua orang yang pernah bereteru dengan dia bahkan yang mengkhianatinya. Apalagi dengan keponakan sendiri yang bahkan sejak muda sudah dia kader untuk menjadi pemimpin nasional. Karena itu dia menepis anggapan bahwa Muhaimin tetap berkonflik hingga Gus Dur meninggal dunia.
“Tidak benar. Karena saya melihat bahwa bagaimanapun juga, Pak Muhaimin tidak akan melupakan sosok Gus Dur. Selain sebagai paman juga kan mentor politik beliau. Adab santri itu kan sangat dia junjung. (Kalau) diomelin (Gus Dur), (bagi Muhaimin) itu kan tanda sayang,” tandasnya. (kba)