Kritik terhadap Anies Baswedan ini tidak lepas dari kepentingan politik, karena Jakarta yang merupakan pusat kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan di Jakarta seluruh pejabat ada di sini, dari eksekutif, yudikatif hingga legislatif.
Kritik terhadap Anies Baswedan ini tidak lepas dari kepentingan politik, karena Jakarta yang merupakan pusat kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan di Jakarta seluruh pejabat ada di sini, dari eksekutif, yudikatif hingga legislatif.
JAKARTA | KBA – Hujan ekstrem beberapa hari terakhir ini mengakibatkan banjir di beberapa daerah di Indonesia, dari Jakarta, Bandung, Semarang, Kalimantan hingga Sulawesi. Cuaca buruk ini sudah diumumkan oleh Pemerintah pusat agar seluruh wilayah di Indonesia mempersiapkan diri menghadapi kondisi tersebut.
Meski banjir terjadi di beberapa daerah, namun fokus publik hanya ke DKI Jakarta dan seakan mengabaikan daerah-daerah lain yang dilanda banjir.
Fenomena ini membuat mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso merasa bingung dengan sikap publik dalam merespon masalah tersebut, karena yang terjadi hanya Gubernur DKI Anies Baswedan yang digebuk oleh lawan politik dan para buzzer.
“Banjir kan di mana mana, Jakarta dan sekitarnya sampai ke Bandung, Semarang, Kalimantan. Dan Pemerintah pusat mengatakan ini ada cuaca ekstrem di Indonesia tapi yang digebukin Anies, kenapa ya, saya juga bingung,” kata Sutiyoso dalam video pendek di Channel YouTube yang dikutip KBA News di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022.
Menurut Sutiyoso, kritik terhadap Anies Baswedan ini tidak lepas dari kepentingan politik, karena Jakarta yang merupakan pusat kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan di Jakarta seluruh pejabat ada di sini, dari eksekutif, yudikatif hingga legislatif.
“Ya iyalah, pasti itu. Di Ibu Kota negara yang penduduknya dari tukang batu hingga RI satu (Presiden), Gubernur, ada Ketua Partai Politik, Ketua DPR RI, Ketua MPR RI, anggota dewan tingkat satu hingga pusat,” ucapnya.
Selain itu, kritik kepada Anies Baswedan juga untuk menghindari kecemburuan antara Gubernur sebelumnya dan Gubernur sekarang. Pasalnya, Gubernur sebelumnya sering dikritik terkait masalah banjir.
“Jadi kalau Anies dan Riza Patria (Wagub) tidak digebukin akan terjadi cemburu, tuh kenapa Gubernur sebelumnya digebuk, Gubernur sekarang tidak,” ujarnya.
Meski begitu, kata politisi Partai NasDem itu, hikmah yang didapatkan oleh Anies Baswedan atas kritikan adalah kepopuleran.
“Tapi hikmahnya ada, kita makin tersohor kalau sering digebukin. Tapi saya gak suka masuk ke ranah politik ya,” akunya.(kba)