Soal capres mungkin lebih cepat diumumkan atau dideklrasikan oleh masing-masing partai, tapi kalau wakilnya biasanya setelah itu.
Soal capres mungkin lebih cepat diumumkan atau dideklrasikan oleh masing-masing partai, tapi kalau wakilnya biasanya setelah itu.
JAKARTA | KBA — Jusuf Kalla yang akrab disapa JK mengungkapkan pengalamannya saat diminta menjadi calon wakil presiden (cawapres). Kala itu, pengumuman calon presiden (capres) dan cawapres tidak dilakukan secara berbarengan satu paket.
“Kalau soal capres mungkin lebih cepat diumumkan atau dideklrasikan oleh masing-masing partai, tapi kalau wakilnya biasanya setelah itu,” kata JK dikutip KBA News, Kamis, 22 September 2022.
Hal tersebut disampaikan JK saat berbincang dengan Karni Ilyas di kanal YouTube @Karni Ilyas Club, Rabu malam (21/9). Lebih lanjut dikatakan JK, antara capres dan cawapres harus ada chemistry.
“Karena harus juga wakil itu cocok chemistry-nya dengan nomor satu (capres). Jadi kadang-kadang pandangan pendapat calon presiden juga jadi hal yang penting,” tandas wakil presiden era SBY menjadi presiden di periode pertama maupun era Presiden Jokowi di periode pertama juga.
Lebih lanjut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) sekaligus juga Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini menjelaskan pengalamannya waktu dengan Jokowi.
“Jokowi (lebih) dulu diumumkan, belakangan waktu hampir diumumkan baru saya diminta. Selalu begitu, tidak ada yang bersamaan,” imbuhnya.
Kemudian ketika disinggung kemungkinan saingan Anies, ada Ganjar, Prabowo, siapa wakil yang layak kalau Anies maju sebagai capres, dikatakan JK, ini juga yang didengarnya.
“Partai-partai itu masih mencari solusi yang terbaik, siapa yang bisa mendukung untuk meningkatkan suara menang. Tujuan partai kan menang. Jadi pasangan paling baik untuk kemenangan, partai-partai itu lagi mengolahnya,” demikian JK. (kba)