Bukan Pak Anies yang minta (ke daerah), tapi kami yang minta. Karena saking masyarakat terutama mencintai pemimpin yang punya visi ke depan.
Bukan Pak Anies yang minta (ke daerah), tapi kami yang minta. Karena saking masyarakat terutama mencintai pemimpin yang punya visi ke depan.
JAKARTA | KBA – Ketua Umum (Ketum) Barisan Emak-emak (BEM) Milenial Indonesia, Sri Aisyah Yuliantini mengkritik pernyataan Bawaslu yang menyatakan kunjungan Anies Baswedan ke daerah-daerah adalah tak etis.
Menurutnya, kunjungan itu bukan kemauan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu secara penuh. Namun keinginan masyarakat, simpatisan, dan para relawan yang menginginkan bertemu langsung.
“Bukan Pak Anies yang minta (ke daerah), tapi kami yang minta. Karena saking masyarakat mencintai pemimpin yang punya visi ke depan,” katanya kepada KBA News, Jumat, 23 Desember 2022.
Oleh karenanya, ia pun mempertanyakan pernyataan Bawaslu tersebut. Apalagi, lanjut dia, saat ini suami Fery Farhati itu belum secara resmi didaftarkan ke KPU sebagai Capres 2024.
“Makanya kenapa Pak Anies yang disalahkan, loh Pak Anies tidak pernah meminta kok. Bahkan teman-teman di Ternate bilang ‘Bu Aisyah bisa gak datengin Pak Anies. Nah, kalau Bawaslu mau fair tanya donk ke kami gitu,” jelasnya.
Atas pernyataan Bawaslu itu, kata dia, Barisan Emak-emak (BEM) Milenial Indonesia siap pasang badan untuk Anies Baswedan. “Saya deh yang pasang badan, Bawaslu jangan begitu, pak Anies tidak pernah minta, kami yang meminta,” ujarnya.
Sebelumnya, Anies dituduh melakukan curi start kampanye saat ke Aceh. Ia kemarin pun dilaporkan ke oleh Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD). Namun laporan tersebut ditolak oleh Bawaslu karena tak ditemukan bukti.
Tapi, Bawaslu justru mengatakan bahwa kunjungan Anies Baswedan ke daerah-daerah memang tidak salah secara aturan, namun secara etika, tidak dibenarkan. Padahal, Anies Baswedan sendiri belum resmi menjadi Capres 2024 di KPU. (kba)