Pokoknya kemanapun Anies pergi itu selalu kemudian di demo. Dan demonya itu demo yang kelihatan betul kalau di bayar.
JAKARTA | KBA – Pengamat politik Refly Harun mengatakan, demo segelintir orang yang dibayar oleh pihak tertentu untuk mengganggu kegiatan Anies Baswedan di Bandung sangat tak etis. Ia menilai, hal itu merusak demokrasi.
“Demo-demo seperti itu merusak demokrasi. Tidak peduli dia kubu siapa, kalau mau berdemokrasi itu ya berdemokrasi yang genuine, kalau anda tidak bisa mengumpulkan massa banyak ya jangan dipaksa, apalagi dengan bayaran,” katanya dikutip KBA News dikutip dari YouTube Refly Harun, Senin, 23 Januari 2023.
Menurut ahli hukum tata negara itu, apa yang terjadi di Bandung tak boleh lagi terjadi. Kata dia, hal itu akan menghambat jalannya demokrasi.
“Karena demokrasi tidak akan berkembang secara baik kalau anda mendemo orang dengan massa bayaran. Kalau anda punyak massa bayaran berarti anda broker jangan-jangan, berati ada bohir yang menggerakkan, dan ini rusak demokrasi kita dengan seperti itu,” jelasnya.
Kata Refly Harun, kasus yang sama juga sering menimpa Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu. “Pokoknya kemanapun Anies pergi itu selalu kemudian di demo. Dan demonya itu demo yang kelihatan betul kalau di bayar,” ujarnya.
Diketahui, beberapa orang yang berdemonstrasi menolak kedatangan Anies di dekat kawasan Jalak Harupat, Bandung mengaku dibayar Rp100 ribu. Mereka juga dikasih makan dan minum.
“Saya mah, ikut-ikutan saja dan dikasih Rp100 ribu. Ada makan dan minum,” kata peserta demo yang tidak mau disebutkan namanya dikutip dari www.suaranasional.com.
Pria yang berumur sekitar 23 tahun ini tidak mempunyai pekerjaan tetap. “Kebetulan ada yang ngajak, saya mah ikut. Selama ini saya tidak mempunyai pekerjaan tetap,” jelasnya.
Peserta demo lainnya mengaku diajak untuk demonstrasi menolak kedatangan Anies di Bandung. “Sebelum demo kami dikasih pengarahan,” katanya.
Ia mengaku dikasih uang Rp100 ribu untuk demonstrasi menolak kedatangan Anies di Bandung. “Uang lelah katanya. Saya terima saja,” ujarnya. (kba)