Pemprov DKI belum melihat urgensi penutupan serentak PTM 100 persen. Ke-10 sekolah yang terdapat Covid-19 adalah bagian dari 10 ribu lebih sekolah yang ada di Jakarta. Jadi sekitar 0,1 persen dari sekolah yang ada.
Pemprov DKI belum melihat urgensi penutupan serentak PTM 100 persen. Ke-10 sekolah yang terdapat Covid-19 adalah bagian dari 10 ribu lebih sekolah yang ada di Jakarta. Jadi sekitar 0,1 persen dari sekolah yang ada.
DKI Jakarta juga dinyatakan memenuhi syarat oleh Pemerintah Pusat untuk melaksanakan PTM 100 Persen. Bila ditutup serentak, masyarakat khawatir malah protes.
JAKARTA | KBA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku telah mendapatkan informasi ada 10 sekolah yang kedapatan kasus Covi-19. Meskipun berharap bukan varian Omicron, tapi Ariza telah menghentikan sementara kegiatan PTM 100 persen di 10 sekolah tersebut.
“Sampai hari ini data yang kami terima ini kurang lebih ada 10 sekolah. Ini data yang kami terima kemarin itu di Jakarta. Kemarin kan tujuh, sekarang 10,” kata Wagub Riza di Jakarta Pusat, Jumat, 14 Januari 2022.
Dia menegaskan, selain di 10 sekolah tersebut, kegiatan PTM 100 persen masih terus berjalan. Menurutnya, tidak semua kasus yang ada di 10 sekolah itu merupakan Covid-19 varian Omicron. Berdasarkan laporan yang dia terima masih Covid-19 umum. Dia berharap kasus itu bukan Covid-19 Omicron.
“Jadi sejauh ini yang kami terima terkait Covid-19 ini masih umum, belum terima laporan dari sekolah ini (berapa) yang kena Omicron, mudah-mudahan tidak,” ujarnya.
Riza mengakui bahwa sudah banyak usulan atau permintaan agar PTM 100 persen di Jakarta segera ditutup, salah satunya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
“Rekomendasi banyak dari IDAI minta ditutup, teman teman dewan juga minta ditutup, namun demikian kami kan harus patuh dan taat pada aturan dan ketentuan yang ada. Aturan yang ada dari kementerian pendidikan tentang syarat untuk gelar PTM 100 terbatas. DKI memenuhi syarat itu untuk menggelar PTM 100 persen.
“Kami DKI memenuhi syarat untuk PTM 100 pwersen. Kalau kami tutup nanti orang protes. Masa memenuhi syarat untuk PTM 100 persen, tapi ditutup,” ungkapnya.
Menurut Riza masih belum ada urgensi untuk menghentikan secara serentak pelaksanaan PTM 100 persen.
“Sampai hari ini belum ada urgensi menutup sekolah PTM. Kami masih terus memantau, memastikan semua berjalan lebih baik lagi,” ujarnya.
Namun dia menegaskan bukan untuk tidak mengecilkan 10 sekolah yang terpapar Covid-19. Pemprov DKI terus berkoordinasikan dengan Pemerintah Pusat.
“Iya, itu juga terus kami koordinasikan, tapi mohon maaf tidak bermaksud mengecilkan 10 ini bukan Omicron. Ke-10 sekolah yang terdapat Covid-19 adalah bagian dari 10 ribu lebih sekolah yang ada di Jakarta. Jadi berapa persennya? Satu persen kan? Atau 0,1 persen malah,” tegasnya.
Berikut 10 sekolah yang dihentikan PTM 100 persen selama 15 hari di antaranya adalah di wilayah Jakarta Timur: SDN Ceger 02 Pagi terdapat tiga peserta didik; SDN Susukan 08 Pagi terdapat satu peserta didik; SDN Jati 01 Pagi terdapat satu peserta didik; SMP 252 Jakarta satu peserta didik; SMK 71 Jakarta terdapat satu peserta didik; dan SMK Malaka Jakarta terdapat satu peserta.
Sedangkan di Jakarta Selatan: SMP Islam Andalus terdapat satu peserta didik; SMP Labschool Jakarta terdapat satu peserta pendidik; dan SMA Labschool Jakarta terdapat dua peserta didik dan satu pendidik.
Lalu, Jakarta Pusat ada di SMAN 20 Jakarta yaitu satu peserta didik.
Ariza menekankan untuk warga Jakarta maupun Indonesia agar berhati-hati terhadap virus Omicron.
“Jadi sekali lagi seluruh warga harua lebih hati hati. Varian omicron lebih cepat penularannya. Tetap di rumah, tempat terbaik di rumah,” tegasnya. (kba)