Airlangga memegang tiket di KIB, tetapi elektabilitasnya belum masuk lima besar. Ia bisa menjadi cawapres pilihan yang dapat memberikan tiket bagi capres yang kuat, dalam hal ini Anies.
Airlangga bisa menjadi cawapres yang dapat memberikan tiket bagi capres yang kuat secara elektabilitas, dalam hal ini Anies.
JAKARTA | KBA — Anies Baswedan dan Airlangga Hartarto berpeluang duet sebagai pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Gubernur DKI Jakarta dan Menko Perekonomian itu sama-sama masuk tokoh capres Divisi Satu berderet dengan Puan Maharani, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa mengatakan dari poros partai atau koalisi yang sudah ada, masing-masing ada kemungkinan mengusung Anies.
“Mengenai partai yang bisa mengusung Anies, sekarang ini terfokus ke tiga poros. Poros PDI-P, poros KIB, dan poros Gerindra+PKB,” kata Ardian kepada KBA News, Rabu, 17 Agustus 2022.
Dikatakan Ardian, Puan sebagai pemegang tiket PDI-P, Airlangga sebagai pemegang tiket KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) bersama PAN dan PPP. Sedangkan Prabowo, Ganjar, dan Anies sebagai tokoh capres dengan elektabilitas tinggi di tiga besar.
Di antara tiga capres dengan elektabiltias tinggi tersebut, baru Prabowo yang benderang memegang tiket pencapresan setelah Gerindra-PKB melakukan deklarasi koalisi bersama.
Nah, bila merujuk rilis hasil survei LSI Denny JA baik di bulan Juni, Juli, dan Agustus 2022, sebagaimana yang diterima KBA News memperlihatkan adanya kemungkinan bagi duet Anies-Airlangga.
Pada bulan Juni 2022, Anies dan Ganjar menjadi tokoh paling kuat untuk menjadi pasangan tiga tokoh utama tiga poros (Puan, Airlangga, Prabowo) baik sebagai capres atau cawapres.
Sungguhpun Airlangga sebagai pemain utama KIB yang sudah punya tiket, elektabilitas capres Airlangga belum masuk lima besar.

Perdata awal, LSI Denny JA menyebutkan, Airlangga menjadi calon wapres pilihan yang dapat memberikan tiket bagi capres yang kuat secara elektabilitas.
Dalam konteks elektabilitas itulah, tentu Anies sebagai capres dari KIB lebih pas dan berpeluang berpasangan dengan Airlangga sebagai cawapres, ketimbang Prabowo atau Ganjar.
Namun, tidak menutup kemungkinan Airlangga maju menjadi capres yang kuat, tentu jika mampu menaikkan elektabilitasnya hingga masa pendaftaran paslon capres-cawapres. Airlangga masih memiliki waktu untuk meningkatkan elektabilitasnya.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini setidaknya telah terbentuk beberapa poros koalisi, seperti poros KIB terdiri Partai Golkar, PAN dan PPP. Dari koalisi ini membuat satu tiket pencapresan berada di tangan KIB.
Partai Golkar mempunyai 85 kursi (14.78%), PAN 44 kursi (7.65%), dan PPP 19 kursi (3,3%) menghantarkan KIB mempunyai jumlah kursi total sebanyak 148 kursi, setara dengan 25.73%.
Sekaitan dengan poros koalisi, LSI Denny JA menyebutkan setiap poros mempunyai pemain utama yang akan menjadi capres atau cawapres di Pilpres 2024.
Puan Maharani, bisa menjadi capres atau cawapres dari PDI-P. Airlangga Hartarto bisa menjadi capres atau cawapres dari KIB.
Demikian juga Prabowo Subianto sebagai capres, karena Gerindra merupakan partai besar dan Prabowo mempunyai elektabilitas tertinggi.
Dari tiga tokoh di Divisi Satu, sudah ”memegang tiket”, yakni Puan, Airlangga, dan Prabowo. Di luar itu, masih ada Anies dan Ganjar, dua tokoh dengan elektabilitas tinggi seperti halnya Prabowo. (kba)