Tetapi di saat yang sama (NasDem) di untungkan (jika menterinya di reshuffle). Mungkin NasDem dianggap partai yang terzalimi karena di reshuffle karena mencapreskan Anies Baswedan.
JAKARTA | KBA – Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo) jelas arahnya kepada para menteri-menteri Partai NasDem.
“Saya melihatnya ya arahnya ke sana, arahnya reshuffle ke NasDem. Walaupun di bantah oleh KSP (Kantor Staf Presiden) dan Istana, bahwa reshuffle ini berdasarkan kinerja (menteri), ini (sebenarnya) politis,” katanya kepada KBA News, Senin, 9 Januari 2022.
Menurutnya, jelas, reshuffle yang akan dilakukan oleh Kepala Negara karena NasDem dianggap telah berpaling dari Istana dan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
“Prinsipnya saya melihat, reshuffle ini dilakukan karena alasan politik, yaitu soal deklarasi NasDem terhadap Anies Baswedan,” jelasnya.
Namun, kata Ujang, dengan reshuffle ini sebenarnya NasDem tak perlu “galau”. Itu karena, di sisi lain partai politik yang dinakhodai oleh Surya Paloh adalah akan diuntungkan.
“Tetapi di saat yang sama (NasDem) di untungkan (jika menterinya di reshuffle). Mungkin NasDem dianggap partai yang terzalimi karena di reshuffle karena mencapreskan Anies Baswedan,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Partai NasDem, Ahmad Ali mengatakan, pihaknya percaya, langkah reshuffle kabinet yang nantinya diambil oleh Jokowi dilihat sebagai bentuk penguatan sistem di pemerintahannya.
“Reshuffle itu kan hak dia (Presiden Jokowi). Karena beliau memiliki kewenangan, prerogatif untuk melakukan reshuffle, artinya beliau dapat melakukan itu. Cuman berkali-kali saya sampaikan bahwa apapun kebijakan presiden tentang reshuffle hendaknya kita pandang sebagai suatu bentuk penguatan sistem pemerintahan,” jelasnya.
Ia menyampaikan, keputusan Presiden Jokowi dalam me-reshuffle kabinet tak ada kaitannya dengan masalah politik atau pun Pilpres 2024.
Ia pun memastikan pihaknya terbuka atas apapun keputusan Presiden Jokowi, termasuk apabila menterinya terkena reshuffle.
“Bagi kita tidak ada hubungannya dengan politik. Kemudian nanti bahwa di tengah jalan menteri-menteri NasDem dianggap tidak cakap dalam membantu presiden, ya silahkan ganti (reshuffle),” ujarnya. (kba)