JPO modern ini dibangun sejak bulan Maret 202 dan kini sudah masuk tahap akhir. Progres pembangunannya telah mencapai 80 persen.
JPO modern ini dibangun sejak bulan Maret 202 dan kini sudah masuk tahap akhir. Progres pembangunannya telah mencapai 80 persen.
JAKARTA | KBA – Salah satu hasil karya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang patut mendapat pujian adalah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sudirman, Karet, Jakarta Pusat. JPO yang berada di pusat Kota Jakarta dan diapit oleh gedung-gedung pencakar langit ini makin menambahkan keistimewaannya.
JPO modern ini dibangun sejak bulan Maret 202 dan kini sudah masuk tahap akhir. Progres pembangunannya telah mencapai 80 persen. Salah satu keistimewaan JPO ini adalah terdapat dua jalur bagi pejalan kaki, yakni jalur dari arah lift dan arah tangga manual.
“Ini JPO Sudirman Karet, konsepnya dua arah yakni dari lift dan tangga manual. 80 persen pekerjaan, sebelum tahun baru sudah kelar, itu dengar dari pengawas,” kata Cay kepada KBA News di lokasi JPO, Sabtu 11 Desember 2021.
JPO ini juga dilengkapi dengan dua lift yang berada di sebelah kanan dan kiri, CCTV, dan juga ada anjungan bertema kapal pinisi untuk tempat swafoto warga.
Lift di JPO ini berkapasitas 3.000 kilogram, dan mampu mengangkut delapan sepeda sekaligus dengan pengendara.
Selain itu, JPO ini juga sangat memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas yang dilengkapi bike lounge.
Cay (47) pekerja lift JPO Sudirman Karet mengatakan, pekerjaan sudah memasuki 80 persen dan dipastikan selesai sebelum tahun baru.
JPO Sudirman Karet ini kalau dilihat dari jarak jauh, tidak ada bedanya dengan JPO-JPO lain di Jakarta, namun jika dilihat dari dekat maka pengunjung akan dibuat kaget dengan desain JPO ini.
JPO Sudirman Karet terlihat sangat modern dan sangat cocok bagi anak-anak muda atau instagramable.
Pantauan KBA News di lokasi JPO Sudirman Karet, para pengguna busway masih menggunakan jalan umum untuk menyeberang jika ingin naik atau turun dari busway. Di jalur penyeberangan, ada traffic light bagi pengguna busway jika mau menyeberang.
Diketahui, pekerjaan JPO Sudirman Karet ini menggunakan dana non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Penggunaan anggaran non APBD ini seperti saat revitalisasi JPO di kawasan Sudirman, misalnya JPO Gelora Bung Karno (GBK). (kba)