Namun, kata dia, banyak penyakit dalam demokrasi di Indonesia. Sikap netral dan imparsial mudah diucapkan tapi susah dilakukan. #aminkanindonesia
JAKARTA | KBA – Mantan Ketua Umum (Ketum) Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, segenap bangsa mendambakan agenda demokrasi Indonesia 2024 berlangsung sesuai prinsip-prinsip demokrasi yakni fair, jujur, adil, aman, dan damai.
“Untuk itu, selain budaya bersaing secara sehat oleh segenap partai politik dan semua pasangan capres dan cawapres yang harus dikedepankan, juga penyelenggara negara sejak dari presiden, Polri hingga Mahkamah Konstitusi harus bersikap fair, netral, dan imparsial (tidak berpihak),” katanya dalam keterangan resminya dikutip KBA News, Sabtu, 4 November 2023.
Namun, kata dia, banyak penyakit dalam demokrasi di Indonesia. Sikap netral dan imparsial mudah diucapkan tapi susah dilakukan.
“Klaim netral dan imparsial selalu didengung-dengungkan tapi gelagat dan gejala cawe-cawe serta intervensi dalam berbagai modus terasakan. Hal ini akan menjadi faktor pengganggu dan penghalang demokratisasi Indonesia,” jelasnya.
Oleh karenanya, Din Syamsuddin menyampaikan, sudah saatnya kesenjangan ucap dan laku dihentikan. “Semua harus berkomitmen secara sejati Pemilu dan Pilpres berlangsung fair, jujur, dan adil dalam kata-kata dan perbuatan nyata,” ujarnya.
Dukung Anies-Muhaimin
Diketahui, Din Syamsuddin mendukung duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Bentuk dukungan ditunjukkan Din dengan melakukan kunjungan ke Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat, 3 November 2023.
Muhaimin Iskandar menyambut hangat kunjungan Din Syamsuddin. “InsyaAllah dukungan Prof Din dan para kiai, ulama, tokoh ini menambah semangat dan barisan kita untuk mempermudah kemenangan AMIN,” ujar Muhaimin.
Meski begitu, Din Syamsuddin mengaku tak mau masuk ke tim pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Menurutnya, dukungannya tersebut adalah niat baik untuk perbaikan Indonesia.
“Karena apa yang saya tampilkan secara terbuka, dengan niat penuh niat baik pikiran, ini sudah lebih dari tim sukses. Jadi, tidak perlu dimasukan,” ujar Din Syamsuddin. (kba)