Kekuatan NU adalah keberadaan orang kuat di tingkat lokal. Yaitu para kiai, yang suaranya diikuti oleh masyarakat, terutama pengikutnya.#Kbanews
JAKARTA | KBA – Pemilihan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres yang akan mendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang dinilai tepat. Karena Anies akan mendapatkan dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama, yang menjadi basis partai tersebut. Apalagi Muhaimin dan PKB memiliki pendukung dari kalangan kiai, yang suaranya diikuti warga NU.
“Nah sekarang ini, karena sami’na wa atho’na, relasinya relasi patron. Kiai adalah patron, maka jalan langkahnya, siapa saja NU itu unsur-unsurnya, silakan didekati supaya menjadi tepat. Menjadi tepat kalau dia memilihnya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tadi,” Guru Besar Ilmu Komunikasi Politik Universitas Nasional Prof. Lely Arrianie dikutip KBA News dari kanal YouTube tvOneNews, Jumat, 15 September 2023.
Hal senada disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia Prof. Chusnul Mariyah yang juga menjadi pembicara dalam forum yang sama, Perempuan Bicara dengan tema “Pilpres 2024: Ke Mana Suara NU Berlabuh?” Menurutnya kekuatan NU adalah keberadaan orang kuat di tingkat lokal. Yaitu para kiai, yang suaranya diikuti oleh masyarakat, terutama pengikutnya.
“Kiai itu menjadi sangat penting di dalam konteks itu. Karena mereka yang punya jamaah,” jelas pakar politik asal Lamongan, Jawa Timur ini.
Di sinilah menurutnya keuntungan Anies dan Muhaimin. Karena tidak hanya Muhaimin, Anies Baswedan juga memiliki pendukung dari kalangan kiai NU.
“Tapi yang menarik karena Muhaimin punya PKB, strukturnya sampai bawah. Kemudian ada kiai-kiai yang pro Muhaimin, ada kiai-kiai yang pro Anies juga. Jadi ini sebetulnya kombinasi yang menarik,” ucapnya.
Meski demikian, dia menambahkan, publik masih menunggu apakah pasangan ini benar-benar akan maju pada Pilpres 2024 mendatang. “Tapi kita tetap harus menunggu insya Allah bisa didaftarkan ke KPU,” tandas mantan komisioner KPU ini. (kba)
Discussion about this post