Buku setebal 602 halaman yang diterbitkan Prenada Media Group ini ditulis oleh Prof. Sukron Kamil dan kawan-kawan.#kbanews
JAKARTA | KBA – Buku yang membahas sepak terjang Anies Baswedan kembali hadir. Kali ini buku berjudul Negara Kesejahteraan Ala Anies Baswedan yang ditulis oleh Sukron Kamil, Setyadi Sulaiman, Arif Rahman Hakim, dan Endi Aulia Garadian.
Buku yang diterbitkan Prenada Media Group ini dibedah dalam diskusi mingguan secara daring lewat zoom dan live di kanal YouTube @Forum INSAN CITA tadi malam, Minggu, 12 November 2023. Selain penulis, juga hadir Guru Besar IPB Prof. Dr. Didin S. Damanhuri dan akademisi Dr. Sidratahta Mukhtar sebagai penanggap.
“Ini bedah buku kedua bagi saya. Karena bedah buku pertama dilaksanakan di Surabaya,” jelas Prof. Sukron Kamil dalam pengantarnya.
Dia menjelaskan fokus buku ini adalah membahas kinerja Anies Baswedan selama memimpin Ibu Kota berbasis visi negara kesejahteraan dalam penanganan kemacetan lalu lintas, banjir, tata kota, pelayanan publik, sosial budaya (pendidikan, kesehatan, seni budaya dan budaya sehat), agama, ekonomi dan kesejahteraan serta juga ekologi. “Karena itu memang buku ini agak tebal,” ungkapnya.
Penulisan ini didasari setidaknya tiga hal. Pertama, Anies Baswedan merupakan tokoh nasional saat ini yang paling sering dikritik, dibully, bahkan juga difitnah, seperti sebelumnya pernah pernah dialami oleh Presiden Joko Widodo. Kedua, Anies kerap dituduh memainkan politik identitas.
“Misalnya isu politik identitas dalam arti intoleran hingga kini tidak pernah reda. Sementara mereka yang menuduhnya malah menggunakannya dalam arti akademik yaitu penggunaan identifikasi seseorang sebagai bagian dari kelompok sosial tertentu,” bebernya.
Ketiga, sambung Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta ini, terkait tuduhan mantan Mendikbud ini tidak bisa bekerja. Bahkan isu ini masih terus digaungkan hingga saat ini.
“Nah, ternyata setelah saya teliti bersama kawan-kawan berdasarkan data yang didapat dan empiris, semua yang dilakukan Anies hampir di semua bidang berdasarkan ukuran tadi itu, empirisme dan rasionalisme tertentu, itu siginifikan memiliki makna-makna bahkan juga di dalam beberapa hal memiliki orisinalitas dalam konteks praktik di Indonesia paling tidak. Terutama jika diukur dengan teori negara kesejahteraan,” ucapnya.
Dia menambahkan yang ditekankan dalam buku ini adalah objektivitas yang diungkapkan berdasarkan data yang valid, terutama dalam koherensi dan juga berbasis checks and balances.
“Tidak hanya mendukung, tetapi dalam beberapa hal mengkritisi juga termasuk di dalamnya ada perdebatan akademik yang saya kira, sebagai buku akademik itu harus ada diskursus dan punya kedalaman sebagai titik makna dalam kajian sosial budaya sebagaimana yang disebut oleh (ilmuan sosial asal AS) Clifford Geertz,” tandasnya.
Buku setebal 602 halaman ini terdiri dari lima bab. Bab 1 Pendahuluan, Bab II Teori dan Praktik Negara Kesejahteraan Sosial Inklusif dalam Konteks Sejarah Indonesia, dan Bab 3 Biografi Anies Baswedan dari Lahir hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Latar Sosialnya.
Sementara Bab 4 Negara kesejahteraan ala Anies Baswedan dalam Penanganan Kemacetan Lalu Lintas, Banjir, Tata Kota, dan Pelayanan Birokrasi, Bab 5 Negara Kesejahteraan Ala Anies Baswedan dalam Bidang Sosial, Budaya, Agama, Ekonomi dan Lingkungan Hidup, dan Bab 6 Penutup. (kba)