Hujan deras yang menyebabkan sejumlah ruas jalan di Jakarta terendam, Jumat, 17 Desember 2021, berhasil surut hanya dalam hitungan puluhan menit hingga tidak lebih dari satu jam.
Fungsi sumur resapan, plus kontinuitas perbaikan sistem drainase kota, nyata terbukti mampu mengendalikan potensi banjir di Jakarta. Hujan deras yang membuat sejumlah ruas jalan terendam, Jumat, 17 Desember 2021, surut hanya dalam hitungan puluhan menit hingga tidak lebih dari satu jam.
JAKARTA | KBA – Banjir di DKI Jakarta merupakan salah satu persolaan klasik yang belum bisa dituntaskan hingga kini. Para gubernur terdahulu sebenarnya telah menerapkan sejumlah program dan kebijakan pengendalian maupun pencegahan, tetapi banjir masih saja terjadi. Bahkan, berhari-hari.
Beruntung, Anies Baswedan, Gubernur Jakarta sekarang, telah menyiapkan sejumlah alternatif solusi untuk mengantisipasi dan mencegah banjir tersebut. Salah satunya dengan pembuatan sumur resapan, khususnya di wilayah-wilayah yang rawan terjadi genangan air kala hujan tiba.
Sumur resapan memang tidak otomatis mampu mencegah banjir. Namun, keberadaan sumur-sumur resapan –ditambah perbaikan sistem drainase kota yang selama ini terus digalakkan– membuat Pemprov DKI Jakarta semakin siap mengantisipasi ancaman banjir jika sewaktu-waktu Ibu Kota diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Manfaat sumur-sumur resapan itu pun terbukti kala beberapa wilayah di Jakarta diguyur hujan deras pada Jumat, 17 Desember 2021, sekitar pukul 14.30 hingga 15.30 WIB. Banjir merendam sejumlah ruas jalan di Jakarta, tetapi tidak bertahan lama. Berkat sumur-sumur resapan serta perbaikan sistem drainase kota, banjir yang dulu bisa bertahan berhari-hari kini surut hanya dalam hitungan puluhan menit hingga tidak lebih dari 1 jam.
Misalnya, banjir yang menggenangi kawasan Jakarta Selatan, seperti di Jalan RS Fatmawati Raya (tepat di depan ITC Fatmawati) serta di Jalan Raya Kebayoran Lama, kini bisa surut hanya dalam tempo 30 menit.

Begitu juga banjir di wilayah Jakarta Timur –Jalan Lapangan Tembak, dekat Kantor Suku Dinas Bina Marga (SDBM) Ciracas dan di Jalan Jambore dekat Taman Segitiga Ciracas– yang surut hanya dalam waktu lebih kurang 20 menit.
Kecepatan penanganan banjir di sejumlah wilayah Jakarta tersebut diinformasikan Tatak Ujiyati, anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, di akun twitter pribadinya, @tatakujiyati. Bahkan di akun tersebut Tatak juga mengunggah sejumlah foto ruas jalan di Jakarta saat terendam air dan sesudahnya.

“Perbaikan itu ada, 30 menit surut. Dampak perbaikan sistem drainase kota, termasuk dg sumur resapan. Lokasi: jalan Fatmawati Raya, Gandaria,” tulis Tatak di akunnya yang dikutip KBA News di Jakarta, Jumat, 17 Desember 2021.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta telah memiliki target dan sistem key performance indicator (KPI) untuk mengantisipasi maupun mencegah banjir di Ibu Kota. Mengacu pada KPI itu, banjir di Jakarta ditargetkan harus surut dalam waktu maksimal 6 jam.
Efektivitas penerapan KPI sudah terbukti saat banjir pada Januari-Februari 2021. Saat itu, demikian Anies, banjir yang merendam sejumlah area di Jakarta akibat curah hujan ekstrem surut hanya dalam hitungan jam dibandingkan sebelumnya yang butuh tiga hingga empat hari.

”Di awal tahun ini terasa daerah-daerah yang biasanya kalau banjir tergenang tiga-empat hari, sekarang kurang dari satu hari sudah kering,” ujar Anies dalam webinar bertema ‘Antisipasi dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi La Nina dan Bencana Hidrometeorologi’ yang dilansir kanal YouTube BMKG, Jumat, 29 Oktober 2021.
Dalam kesempatan itu pula, Anies menegaskan bahwa fenomena hujan dan banjir merupakan siklus alam yang harus dihadapi. Fenomena hujan sebagai given (takdir) memang harus diterima. Namun, fenomena banjirnya masih memungkinkan dalam kendali manusia, sehingga diikhtiarkan bisa diatasi.
“Saya garis bawahi kepada seluruh jajaran, jangan dianggap ini (banjir) sebagai given, tapi harus bisa kita kendalikan. Kalau gempa bumi itu di luar kendali manusia, tapi kalau air hujan, itu dalam kendali manusia,” ujar Anies. (kba)