Ganjar Pranowo kurang paham soal profesi dan pilihan hidup seseorang. Paradigma Mas Ganjar masih menggunakan kacamata lama. MC dan jurnalis adalah profesi pekerjaan, bukan strata nilai atau indeks prestasi sekolah. #Kbanews
DEPOK | KBA – Mantan wartawan utama Lembaga Kantor Berita Negara (LKBN) Antara, Dr. Theo Yusuf M. Said, S.H., M.H. menilai Ganjar Pranowo kurang memahami soal profesi dan pilihan hidup seseorang. Hal ini lantaran Ganjar dianggap meremehkan profesi pembawa acara (MC) dan jurnalis dalam Tiga Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa sore, 19 September 2023.
“Ganjar Pranowo kurang paham soal profesi dan pilihan hidup seseorang. Paradigma Mas Ganjar masih menggunakan kacamata lama. MC dan jurnalis adalah profesi pekerjaan, bukan strata nilai atau indeks prestasi sekolah,” kata Theo saat dihubungi KBA News via sambungan telepon, Rabu pagi, 20 September 2023.
Penguji Senior Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini menambahkan bahwa profesi jurnalis dapat mengantarkan seseorang untuk berkiprah di bidang politik. Ia lalu menyebut dua nama sebagai contoh, yakni Adam Malik dan Harmoko.
“Profesi jurnalis misalnya dapat mengantarkan seseorang matang dalam bidang politik seperti Wakil Presiden Adam Malik, wartawan sekaligus pendiri Kantor Berita Antara. Harmoko, wartawan Poskota yang sukses menjadi Menteri Penerangan di era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Saat Reformasi juga banyak wartawan yang dipercaya sebagai Dubes atau wakil negara di beberapa tempat. Itulah profesi, bukan strata indeks prestasi,” terang suami dari Amy Sudarmi Alwy ini.
Selanjutnya, Penulis beberapa buku di antaranya “Akuntabilitas Mahkamah Agung”, “Peran Kyai dalam membangun Politik yang Pancasilais”, dan “HM Soeharto: Membangun Citra Islam” ini memberikan wejangan kepada bekas Gubernur Jawa Tengah agar tidak mudah membandingkan atau mendegradasi profesi tertentu yang berpotensi memantik konflik.
“Oleh karena itu, sebagai calon presiden yang diusung PDIP agar tidak mudah mengkonfrontir antara profesi satu dengan lainnya, seolah yang satu lebih superior. Cara berpikir seperti itu selain mendegradasi salah satu profesi, juga memantik konflik pemahaman yang seyogianya tidak perlu terjadi karena dia adalah sebagai cawapres,” pesannya.
Semua profesi, lanjut Theo, pada hakikatnya sama, tergantung dari seseorang. Dosen yang hebat di bidangnya belum tentu dapat menulis berita.
“Dosen atau pengajar juga hebat di bidangnya. Tetapi ia belum tentu juga dapat membuat berita, feature, atau opini yang baik, meskipun IPK-nya tinggi. Jadi semua pekerjaan pada hakikatnya sama, tergantung pilihan dari seseorang. saya punya teman dari semester 1 hingga akhir masuk tiga besar dan full beasiswa di PTN ternama. Tetapi ia memilih profesi wartawan bukan sebagai dosen,” papar jurnalis kelahiran Yogyakarta 60 tahun silam ini.
Lebih jauh, Peraih gelar Doktor (S3) Ilmu Hukum dari Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung dengan IPK (Indeks prestasi Kumulatif) 3,77 dan mendapat predikat Cum Laude (Sangat Memuaskan) pada tanggal 4 November 2020 mengatakan bahwa profesi MC juga tak kalah bersinarnya. Ia lalu menyebut sejumlah nama terkenal yang menjadikan MC sebagai jalan ninjanya.
“Begitu juga profesi MC tak kalah menterengnya, seperti Koes Hendratmo, Tantowi Yahya, dan Helmy Yahya. Dia orang berprestasi di kampusnya, tapi ambil profesi MC,” pungkas Theo.
Sebagaimana diketahui, Petugas Partai yang mengaku suka menonton konten dewasa itu tampak membandingkan antara profesi dosen, MC, dan jurnalis dalam Tiga Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa sore, 19 September 2023. Argumen Ganjar lalu dibalas sengit oleh Najwa Shihab. Berikut dialognya:
“Sepuluh terbesar lulusan terbaik itu jadi dosen,” kata Ganjar.
“Oke,” respon Najwa.
“Iya, dong. Masa jadi MC?” ucap Ganjar bernada retoris.
“Siapa Mas MC? Saya Jurnalis, bukan MC!” balas Najwa sembari menjelaskan posisinya.
“Bukan, jurnalis lah kalau begitu,” Ganjar berkilah.
“Dan jurnalis profesi yang membanggakan lho, Mas,” skakmat Najwa.
(kba)
Discussion about this post