Hasil rekomendasi dari audit akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan prosedur keselamatan pelanggan di internal Transjakarta dan di mitra operator.
Nantinya hasil rekomendasi dari audit Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan prosedur keselamatan pelanggan di internal Transjakarta dan di mitra operator.
JAKARTA | KBA – Kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta terjadi dua kali dalam dua hari berturut-turut. Kamis, 2 Desember 2021, Bus TransJakarta menabrak Pos Lantas PGC Cililitan, Jakarta Timur. Akibat kejadian ini, Pos Lantas hancur.
Kecelakaan diduga akibat pengemudi Transjakarta hilang kendali. Kejadian ini mengakibatkan seorang petugas Transjakarta yang ada di Pos Lantas terluka.
Hari Jumat, 3 Desember 2021 kemarin, Bus Transjakarta kembali menabrak separator busway di daerah Bundaran Senayan, Jakarta Pusat. Sejumlah beton separator jalan pun rusak.
Merespon hal tersebut PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah menghentikan operasi sementara dari armada operator yang mengalami kecelakaan tersebut, sampai evaluasi mendapat hasil.
Selain itu, PT Transportasi Jakarta akan melakukan audit keselamatan operasi bekerjasama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Audit ini meliputi dari aspek pramudi yang bertugas, jalan, dan armada yang dioperasikan.
“Nantinya hasil rekomendasi dari audit akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan prosedur keselamatan pelanggan di internal Transjakarta dan di mitra operator. Harapannya agar kejadian serupa tidak terus terjadi dikemudian hari,” kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Angelina Betris dikutip KBA News dari laman resmi Transjakarta, Sabtu 4 Desember 2021.
“Kami harap ini bisa menjadi evaluasi tidak hanya bagi Transjakarta tapi juga pihak mitra operator. Ke depan Transjakarta akan terus melayani masyarakat dengan rasa aman dan nyaman. Terimakasih atas kepercayaannya dan Transjakarta siap berbenah untuk pelayanan lebih baik lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Riyadi juga menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta bakal melakukan evaluasi terhadap jajaran direksi Transjakarta. Pemprov menduga direksi tidak bekerja optimal.
“Ada indikasi memang ada yang tidak dilaksanakan secara optimal gitu dan menjadi tanggung jawab siapa, saya kira akan ada keputusan lagi,” katanya.
Namun ia memaparkan siapa direksi yang diduga tak bekerja secara optimal. Ia mengatakan evaluasi bakal dilakukan secara menyeluruh.
Pemprov DKI bakal memanggil seluruh direksi Transjakarta untuk mencari tahu permasalahan yang memicu dua kecelakaan itu. Dia menargetkan evaluasi selesai akhir tahun ini. “Mudah-mudahan nggak sampai lompat tahun sudah ada hasilnya,” ujarnya. (kba)