Lebih jauh, Wakil Ketua Tim Hukum Nasional Anies Baswedan (THN ABW) ini menyarankan kepada Tim Anies agar memperkuat saksi di TPS, PPS, PPK, KPUD Kota/Kabupaten, KPUD Provinsi, dan KPU RI. #aminkanindonesia
JAKARTA | KBA – Advokat senior Dr. H. Herman Kadir, S.H., M.Hum. menyatakan, penentu kemenangan ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal tersebut ia ungkapkan dalam diskusi publik yang diselenggarakan Rekan Anies Baswedan (Rekanan) bertajuk Bagaimana Cara Kita Menang dan Antisipasi Kecurangan? di Kafe Pedjuang, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Sabtu, 11 November 2023.
“Penentu kemenangan itu ada di bilik suara, di TPS. Itu apa artinya? Memang kalau kita Tim Anies ini tidak mempunyai saksi di TPS itu berbahaya sekali, karena potensi kecurangan itu ada. Kita ingat Pemilu kemarin yang 2019, banyak anggota KPPS sampai 600-an yang meninggal. Itu nggak main-main. Itu kenapa di TPS ada penekanan-penekanan dari orang-orang tertentu yang melakukan intimidasi,” kata Herman di hadapan 80-an relawan yang hadir.
Pantauan KBA News di lokasi, Ketua Dewan Pakar Rekanan ini mengungkapkan pengalaman sebelumnya saat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam menyusun Undang-Undang Pemilu untuk meminimalisir kecurangan. Ia lalu menyoroti penunjukkan Plt atau Pjs (Pelaksana tugas atau Pejabat sementara) gubernur, walikota, dan bupati dalam rentang waktu yang sangat lama tanpa melalui proses yang benar.
“Padahal di zaman saya waktu anggota DPR itu adalah untuk meredam kecurangan, itu tujuannya untuk membangun sistem demokrasi yang benar-benar sistem demokrasi terbangun. Nah ini sudah mulai jadi permainannya itu ada di DPR, di Undang-Undang gitu sudah mulai dari Undang-Undang Pilkada sehingga ada Plt 2 tahun. Di zaman saya dulu hanya 6 bulan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Wakil Ketua Tim Hukum Nasional Anies Baswedan (THN ABW) ini menyarankan kepada Tim Anies agar memperkuat saksi di TPS, PPS, PPK, KPUD Kota/Kabupaten, KPUD Provinsi, dan KPU RI.
“Harus kuat kalau tidak kuat bahaya sekali. Nah, makanya tujuan teman-teman bentuk Tim Hukum Nasional di sini untuk men-training para saksi itu. Apa tugas dia di TPS. Karena banyak teman-teman saksi ini tidak kuat mental, ketika penghitungan suara dia sudah lelah, dia sudah capek, dia pulang. Sementara C1 dia belum dapat. Sementara penghitungan suara belum dimulai,” jelasnya.
Selain Herman Kadir, acara diskusi publik juga diisi oleh Ketua Partai Masyumi, Dr. H. Ahmad Yani, S.H., M.H. dan CEO KBA News Drs. Ramadhan Pohan, MIS. yang menyampaikan potensi-potensi kecurangan bisa terjadi bahkan jauh hari sebelum Pemilu atau Pilpres digelar. Selain Yani dan Pohan, Ketua Bronies Yusuf Blegur dan salah satu Presidium Forbes AMIN Dr. Eliya Cinto, M.Pd. juga didaulat menyampaikan selayang pandang secara singkat dalam diskusi publik.
Merujuk daftar hadir, sejumlah simpul relawan Anies-Muhaimin turut hadir mengikuti acara, di antaranya: Kompas, FAGI Anies, AFC, FP2, Bronies, Ranies, Shasi, dan sejumlah simpul relawan perwakilan dari Forkom dan Sekber. (kba)