Gerakan Menanam 2.000 bibit Pohon ini sebagai upaya Pemprov DKI mewujudkan lingkungan kota Jakarta yang nyaman lestari dan hijau.
JAKARTA | KBA – Janji Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjadi Ibu Kota negara Indonesia ini hijau dan lestari tidak hanya sebatas omongan. Janji itu ditunaikan dengan gerakan nyata lewat penanaman ribuan pohon di seluruh wilayah Kota Jakarta.
Pemprov DKI lewat Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP) Jakarta menggelar aksi tanam ribuan pohon di Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu.
“Satpol PP DKI Jakarta mengajak semua anggota Satpol PP untuk menggelorakan semangat penananam pohon dan menjaga kelestarian lingkungan kota Jakarta,” kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin yang dikutip KBA News dari Info Jakarta @infojkt, Rabu 1 Desember 2021.
Menurut Arifin, gerakan Menanam 2.000 bibit Pohon ini sebagai upaya Pemprov DKI mewujudkan lingkungan kota Jakarta yang nyaman lestari dan hijau.
Kegiatan penanaman pohon di kawasan BKT, Duren Sawit, Jakarta Timur ini juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan Kota Adm. Jakarta Timur, Camat beserta Lurah Duren Sawit dan Kasatpol PP Kota Jakarta Timur beserta jajaran.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia 28 November 2021,” ucapnya.
Gerakan penanaman ribuan pohon di Jakarta ini berlangsung secara serentak pada, Selasa 30 November 2021 di seluruh wilayah DKI Jakarta, yakni depan Hotel Mercure Kota Tua, Jakarta Barat, Kantor Walikota Jakarta Selatan, Belakang Museum Gajah, Jakarta Pusat, Kawasan BKT, Cilincing Jakarta Utara dan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.
“Terima kasih kepada seluruh jajaran dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya kegiatan gerakan menanam2000 bibit pohon oleh Satpol PP DKI Jakarta, semoga mendapatkan keberkahan dari Tuhan YME dan manfaanya dapat dirasakan oleh anak cucu kita dikemudian hari,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan kepedulian terhadap lingkungan dilakukan berbasis gerakan, bukan program. Sebab, jika bebasis program penyelenggaranya adalah pemerintah atau swasta, tapi belum tentu bisa menggerakan warga.
Kalau gerakan, ada atau tidak ada pemerintah dan swasta semua orang bergerak untuk melaksanakannya.
“Kalau gerakan, ada atau tidak ada pemerintah dan swasta semua orang bergerak untuk melaksanakannya,” kata Anies kemarin.
Menurutnya, untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota hijau yang lestari harus dimulai dari masing-masing individu. Jika ingin mengelola sampah dengan baik, jangan hanya memikirkan sampahnya semata, karena itu hanya residu.
“Paling penting, bagaimana pengelolaan sampah di hulu. Contohnya, perubahan pola pikir dan gaya hidup karena volume sampah tidak terlepas dari cara hidup manusia,” ucap Anies. (kba)