Jika curah hujan di bawah 100 mm per hari, dipastikan titik banjir itu tidak akan lebih dari 6 jam sudah surut.
Curah hujan selama periode 18 Januari pada pukul 07.00 WIB sampai 19 Januari 2022 pukul 07.00 WIB, masuk dalam kategori hujan ekstrem, yaitu lebih dari 150 mm per hari.
Jika curah hujan di bawah 100 mm per hari, dipastikan titik banjir itu tidak akan lebih dari 6 jam sudah surut.
JAKARTA | KBA – Memasuki musim hujan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI siaga dan tanggap mengantisipasi hujan ekstrem dan peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum atau banjir rob untuk meminimalkan terjadinya dampak genangan.
Seluruh jajaran Pemprov DKI, saling berkoordinasi dan berkolaborasi untuk mengatasi titik-titik tergenang akibat hujan ekstrem sejak Selasa, 18 Januari sampai Kamis, 20 Januari 2022.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto memastikan bahwa banjir akibat hujan kstrem sudah surut dalam waktu 6 jam. Pemprov DKI mengerahkan seluruh petugas ke lapangan seperti petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), kelurahan setempat, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Satpol PP, Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) bergerak cepat menangani titik-titik tergenang.
“Genangan akibat hujan ekstrem pada 18 Januari 2021 mampu ditangani dengan cepat, kurang dari 6 jam, tetapi kembali turun hujan lebat pada 19 Januari 2022,” kata Sabdo tertulis dikutip KBA News di Jakarta Pusat, Kamis, 20 Januari 2022.
Tak hanya menyerahkan seluruh petugas DKI, BPBD juga bergerak cepat dalam mengevakuasi warga terdampak dengan menyiapkan tempat pengungsian dan terus mendistribusikan bantuan logistik untuk para pengungsi.
“Kami terus bahu-membahu, siaga dan tanggap membantu warga terdampak dan mengatasi genangan,” tuturnya.
Sabdo menuturkan kini titik lokasi genangan sudah jauh berkurang.
Berdasar data BPBD pada Kamis siang hari ini, pukul 12.00 WIB, tinggal tersisa 9 titik genangan. Sebelumnya, data BPBD pada pukul 03.00 WIB Kamis, 20 Januari 2020 ada 50 titik genangan.
“Alhamdulillah, titik lokasi genangan semakin berkurang dan kami masih terus bekerja di lapangan,” tuturnya.
Menurutnya, kesembilan titik genangan yang belum surut itu banyak berada di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Daerah-daerah ini bukan hanya terdampak oleh curah hujan ekstrem, tetapi juga akibat air rob yang datang bersamaan.
“Petugas di lapangan bekerja sama ketika harus mengatasi banjir rob dan banjir dari curah hujan secara bersamaan di wilayah utara dan barat DKI Jakarta. Saat ini di Pintu Air Pasar Ikan sudah Siaga 4, air akan mengalir ke laut dan pemompaan dilakukan kembali,” paparnya.
Sabdo menjelaskan, curah hujan selama periode 18 Januari pada pukul 07.00 WIB sampai 19 Januari 2022 pukul 07.00 WIB, masuk dalam kategori hujan ekstrem, yaitu lebih dari 150 mm per hari.
“Jika curah hujan di bawah 100 mm per hari, dipastikan titik banjir itu tidak akan lebih dari 6 jam sudah surut. Sementara curah hujan sejak 18 Januari di atas 150 mm per hari. Kami sudah menyiapkan infrastruktur sejak dini, seperti perahu karet, tenda pengungsian, logistik, dan lainnya, sehingga penanganan dampak hujan ekstrem bisa berjalan dengan baik. Kami juga terus menyatukan kondisi di lapangan,” tutupnya. (kba)