Apalagi Anies sudah menunjukkan sikapnya agar pasal-pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang dinilai dapat mengekang kebebasan berpendapat dan berekspresi untuk direvisi. #kbanews
JAKARTA | KBA – Berbeda dengan Anies Baswedan yang menyoroti kebebasan berpendapat saat ini bahkan mengganjar dengan rapor merah, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto justru menilai sebaliknya.
Ssebagaimana disampaikan dalam acara “3 Bacapres Adu Gagasan” di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa, 19 September 2023, keduanya memberikan nilai positif untuk kebebasan berekspresi di era Pemerintahan Jokowi. Ganjar memberi skor 7,5, dan Prabowo lebih tinggi lagi yaitu 8.
Aktivis antikorupsi yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) Feri Amsari mengaku tidak kaget dengan tingginya penilaian yang diberikan Ganjar dan Prabowo. Karena calon presiden yang masing-masing dari PDIP dan Gerindra itu bagian dari pemerintahan Jokowi.
“Saya melihat apa yang terjadi dengan calon presiden yang lain mengatakan cukup tinggi, karena relatif mereka bagian dari kekuasaan yang anti dengan kritik itu,” jelasnya kepada KBA News Kamis, 21 September 2023.
Karena itu dia menyiratkan Ganjar dan Prabowo tidak bisa diharapkan untuk menghadirkan perubahan dalam isu-isu demokrasi dan antikorupsi. “Tapi saya yakin kalau kemudian Ganjar dan Prabowo lebih beraroma rezim dibandingkan Anies dalam konteks-konteks demokrasi dan antikorupsi,” ungkapnya.
Apalagi Anies sudah menunjukkan sikapnya agar pasal-pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang dinilai dapat mengekang kebebasan berpendapat dan berekspresi untuk direvisi.
Menurut Feri setiap capres tentu akan memberikan janji-janji kampanye dengan mudah. Tapi setidaknya komitmen mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan menjadi pegangan warga.
“Kita lihat lah. Tentu saja menyampaikan apa yang mudah diubah sana sini menjelang kampanye. Bisa saja tersampaikan dengan mudah. Tapi komitmen itu penting dan itu menjadi catatan seberapa kredibel dan (apakah) betul-betul sesuai program-programnya ke depan. Siapa pun dia, baik Anies, Ganjar maupun Prabowo,” tandasnya.
Sementara seperti diberitakan sebelumnya, terkait penilaian Anies bahwa kebebasan berpendapat sekarang ini masih rendah, dia membenarkan.
“Terlihat Anies (memberi nilai) 5 dan 6, dengan peristilahan selagi kita takut mengatakan Indonesia mengganti dengan ‘wakanda’ atau ‘konoha’, itu artinya kebebasan berpendapat kita masih rendah. Dan itu juga yang terjadi di lapangan,” jelas Feri.
Bahkan dengan banyak kasus kriminalisasi kepada aktivis dan respons pemerintah dalam menanggapi masyarakat yang menolak berbagai proyek negara, seperti terakhir terhadap warga Pulau Rempang, Kepulauan Riau, yang menolak direlokasi, dia memberikan nilai lebih rendah lagi dibanding Anies.
“Kalau saya sudah 3 itu (nilainya). Kalau sudah mampu mengusir warga negaranya satu pulau untuk investasi, itu sudah jauh dari poin merah 5 itu,” demikian Feri Amsari. (kba)