Fokusnya bukan hanya membesarkan apa yang sudah ada. Tapi, membagikannya secara merata ke semua pihak dengan pembagian kue yang harus merata untuk semua masyarakat.#aminkanindonesia
JAKARTA | KBA – Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menekankan pentingnya peningkatan indeks pembangunan manusia yang merata, tidak bersifat sektoral di beberapa wilayah saja. Menurutnya yang terpenting dalam pembangunan yakni membangun manusia, bukan membangun jalanan atau infrastruktur lain.
Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat menghadiri undangan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2023 di Kompleks Majelis Az-Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 18 November 2023.
“Pembangunan adalah membangun manusianya, bukan membangun jalannya, bukan membangun sekadar barang-barang yang bisa difoto. Pembangunan ujungnya membuat manusia yang berakhlakul karimah, membangun manusia yang bisa hidup mandiri, membangun manusia yang kompeten,” kata Anies Baswedan dalam sambutannya.
Menurut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu, pembangunan harusnya tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tapi juga pada manusianya sendiri.
Karena itu, dia menuturkan pemerataan pembangunan akan menjadi utamanya jika terpilih menjadi Presiden. Dia mengatakan akan meluruskan paradigma pembangunan.
Pembangunan ekonomi yang selama ini terjadi fokusnya masih pada pertumbuhan. Hal ini, katanya harus diubah menjadi pertumbuhan pemerataan dan keberlanjutan.
Rektor Univeristas Paramadina ini menekankan fokusnya bukan hanya membesarkan apa yang sudah ada. Tapi, membagikannya secara merata ke semua pihak. Dia menggambarkan dengan pembagian kue yang harus merata untuk semua masyarakat.
“Pemerataan harus jadi perhatian. Membesarkan kue itu baik, tapi membagikan kue untuk semua itu lebih baik lagi. Kadang-kadang, kita cuma berpikir bagaimana membuat kuenya lebih besar, betul kue besar itu penting, tapi membaginya bila kuenya lebih besar, tapi yang menikmati hanya sebagian, salah besar,” tuturnya.
“Apalagi kuenya lebih besar tenaga kerjanya bukan lokal lebih salah lagi. Jadi, jangan kita konsentrasi membesarkan kue, lupa membagi, dan ketika lupa membagi, siapa yang paling tertinggal? Yang paling tertinggal adalah kelompok yang di tengah dan di bawah, mereka yang paling tertinggal paling terlupakan,” sambungnya.
Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menilai, selama ini rencana pembangunan masih sektoral dibuat secara nasional tanpa membedakan wilayah ke depan dia akan membuat pendekatan sektoral menjadi sektoral dan teritorial.
“Artinya apa fokus per-wilayah, jangan disamakan untuk wilayah Sulawesi kebutuhannya beda dengan Jawa, untuk Papua beda dengan Nusa Tenggara, Nusa Tenggara beda dengan Kalimantan,” ucap Anies Baswedan.
Selanjutnya, dia membahas terkait menyelesaikan masalah rakyat. Anies Baswedan menilai menyelesaikan proyek pemerintah memang baik tapi yang terpenting menyelesaikan masalah rakyat.
“Ini adalah hal yang terkait hal dasar bagi perkembangan ekonomi yang kita lihat mendasar sekali,” pungkasnya. (kba).