Warga Ibu Kota mengaku tak habis pikir dengan langkah DPRD Jakarta yang menghapus anggaran pembagunan sumur resapan pada tahun 2022.
Warga Ibu Kota mengaku tak habis pikir dengan langkah DPRD Jakarta yang menghapus anggaran pembagunan sumur resapan pada tahun 2022.
JAKARTA | KBA – Warga Ibu Kota mempertanyakan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang mencoret anggaran pembangunan sumur resapan tahun 2022.
Padahal, menurut pengakuan warga, sumur-sumur resapan yang sudah dibagun Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jakarta selama ini sangat efektif mengurangi genangan banjir, khususnya di wilayah rawan.
“Saya baru dengar dari Mas, kalau program sumur resapan dihentikan sampai tahun 2021. Siapa yang mutusin (memutuskan) Mas?” ucap Pipit, salah seorang warga balik bertanya saat ditemui KBA News di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, 14 Desember 2021.
KBA News pun mencoba menjelaskan, awalnya Pemprov DKI Jakarta sempat mengusulkan pembangunan sumur resapan dengan kisaran sebesar Rp320 miliar kepada DPRD untuk dianggarkan pada 2022.
Namun, begitu masuk di tingkat komisi, usulan itu dipangkas menjadi hanya Rp120 miliar, sebelum akhirnya DPRD mencoret anggaran untuk pembangunan sumur resapan tahun 2022 dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) pada 24 November 2021.
Mendengar hal itu, Pipit mengaku tak habis pikir dengan langkah DPRD Jakarta yang menghapus anggaran pembagunan sumur resapan tersebut. Ia pun menduga, jika anggota dewan senang melihat penderitaan warga kebanjiran setiap kali musim penghujan seperti sekarang.
“Ini yang namanya wakil rakyat (DPRD Jakarta) yang mau menyengsarakan rakyatnya saja. Seneng baget liat warga kebanjiran. Sudah jelas sumur resapan kita yang rasakan kok Mas dampaknya. Di sini (kawasan Duri Kepa) sudah gak seperti dulu yang banjir terus,” ungkapnya.
Di lain tempat, warga di lima wilayah RW, Kelurahan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur juga merasakan manfaat serupa dalam mengatasi masalah genangan di wilayah mereka. Misalnya di wilayah Jl H Soleh dan di Gang Buah, RT 02/02.
Di dua lokasi tersebut terdapat 10 sumur resapan yang kedalamannya tiga meter. Jika sebelumnya saat musim hujan genangan mencapai 50 sentimeter, kini hanya sekitar 10 sentimeter dan cepat surutnya.
“Karena manfaatnya sudah dirasakan warga, kini mereka minta agar ada penambahan 30 sumur resapan lagi. Titiknya sedang kita cari yang pas. Soal mesin bor juga kita koordinasikan dengan SDA kecamatan,” ucap Lurah Ceger Suratno dikutip dari Berita Jakarta.
Sementara, Ketua RT 02/02 Ceger Aas Syahiddin menambahkan, jika sebelum ada sumur resapan genangan di wilayahnya mencapai 50 sentimeter dengan waktu surutnya sekitar tiga jam. Kini dalam waktu 30 menit genangan sudah surut.
“Sebelum ada sumur resapan, warga sangat terganggu adanya genangan air yang lama surutnya. Namun kini genangan cepat teratasi melalui 10 sumur resapan yang ada di lingkungan kami,” demikian Aas. (kba)