Kita punya Allah. Kita punya kepercayaan diri. Silahkan. Silahkan. Kita tetap akan berjuang dengan senjata kita yang paling ampuh. Doa dan usaha. #aminkanindonesia
JOMBANG | KBA – “Biarkan mereka mengeluarkan dana sebanyak-banyaknya, biarkan mereka mengeluarkan segala cara untuk menang. Biarkan mereka menggunakan kekuasaan untuk keperluan pribadinya.”
“Kita punya Allah. Kita punya kepercayaan diri. Silahkan. Silahkan. Kita tetap akan berjuang dengan senjata kita yang paling ampuh. Doa dan usaha.”
Narasi yang bikin merinding itu dilakukan San Pedro, relawan Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar (AMIN) dari Forum Komunikasi (Forkom) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
“Pak Anies, inilah pejuang perubahan yang sebenarnya. Kami relawan di Jombang kerja bakti membelah bambu untuk banner tanpa dibayar,” ujar San Pedro, anggota Forkom Jombang, dalam video yang dikirim kepada KBA News, Senin, 13 November 2023.
Dari video yang diterima, Relawan Forkom Jombang tidak hanya bermain retorika saja. Mereka juga kerja bakti dan saweran alias bantingan donasi membuat alat peraga kampanye (APK). Relawan juga gotong royong membuat rangka banner pasangan AMIN. Rangka banner berbahan bambu.
Terlihat ada relawan yang memotongi bambu ukuran 75 cm. Kemudian, ada juga yang membelah kecil-kecil seukuran penggaris. Ada pula yang membersihkan bambu.
“Demi Pak Anies dan Pak Muhaimin, kami urunan atau saweran untuk memproduksi banner. Relawan sejak pagi sampai siang kerja bakti demi AMIN menang satu putaran,” kata San Pedro.
Menurut dia, perjuangan untuk perubahan memang membutuhkan pengorbanan Termasuk, melakukan saweran untuk membuat banner dan memproduksi kalender AMIN.
“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini menjadi inspirasi bagi semua relawan di seluruh Indonesia. Semoga pengorbanan yang kita keluarkan, sekecil apapun, mendapat ridho serta pahala dari Allah Swt,” papar San Pedro.
Sampai hari ini, Senin, 13 November 2023, saweran Forkom mendapatkan Rp 4,9 juta. Rencananya, donasi tersebut untuk mencetak 250 banner ukuran 100 cm x 75 cm dan 1000 kalender. “Ini produksi tahap pertama. Dan kami pasang di desa-desa se-Kabupaten Jombang,” imbuh Medan Amrullah, ketua Forkom Jombang.
Mengapa banner dan kalender dipasang di desa dan warung? Medan menambahkan, karena masyarakat desa dan pinggiran masih banyak yang belum mengenal sosok Dwi Tunggal Anies-Muhaimin (AMIN).
“Jadi perjuangan kita, difokuskan pada merangkul dan mengedukasi masyarakat di pedesaan. Ini ikhtiar kami supaya AMIN lebih dikenal warga di pelosok,” papar dia. (kba)