Jika kelak Anies Rasyid Baswedan sebagai salah satu kandidat presiden diridhoi untuk memimpin bangsa, semoga bisa menetapkan kebijakan yang memberikan keberpihakan besar kepada umat Islam.
KBA | SOLO, Sekretaris Takmir Masjid Agung Surakarta, Abdul Basith berpendapat, keberpihakan pemerintah terhadap umat Islam masih kurang maksimal. Hal itu terlihat di hampir semua sektor. Baik kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan.
“Coba perhatikan dan cermati, pelaku kejahatan kebanyakan orang beragama Islam. Itu karena mereka tak lagi memiliki pilihan untuk bisa tetap hidup layak,” ungkap Abdul Basith kepada KBA News.
Menurutnya, ketika seseorang melakukan tindak kejahatan itu artinya ada keterbatasan dalam bidang ekonomi. Kebutuhan-kebutuhan pokoknya tidak terpenuhi. Akhirnya mengambil keputusan yang sangat dangkal dan sempit, yakni melakukan tindak kejahatan.
“Sehingga muncul ungkapan mencari yang haram saja sulit apalagi yang halal. Orang seperti ini merasa tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk mencukupi kebutuhannya kecuali dengan melakukan kejahatan,” tegasnya.
Pria yang sudah menjabat Sekretaris Takmir Masjid Agung Surakarta tiga periode ini menambahkan, Indonesia memang bukan negara agama. Namun jelas diketahui bahwa mayoritas warga negara beragama Islam. Hendaknya dan idealnya, berbagai fasilitas dan program prioritas bisa ditujukan kepada umat Islam.
Konkretnya, imbuh Abdul Basith, tidak hanya program yang berhubungan dengan bangunan fisik atau material. Namun juga kebutuhan pokok umat Islam sebagai bagian dari warga negara mayoritas. Di mana kebutuhan tersebut sangat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi umat Islam.
Seperti, kata dia, lapangan pekerjaan yang memadai, dukungan penuh terhadap pelaku usaha, kemudahan akses pendidikan dari tingat dasar hingga perguruan tinggi. Dan yang tak kalah penting juga fasilitas kesehatan yang manusiawi dan berkeadilan.
Diakui Abdul Basith, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen bersama antara eksekutif dan legislatif. Dua unsur lembaga negara yang memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan itu patut bersinergi. Jangan hanya sibuk dengan kompromi dan transaksi untuk memuluskan agenda-agenda politik tertentu.
“Saya berharap jika kelak Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai salah satu kandidat presiden diridhoi untuk memimpin bangsa ini, semoga bisa menetapkan kebijakan yang memberikan keberpihakan besar kepada umat Islam sebagai mayoritas warga negara Indonesia,” tutur pria yang juga Anggota Dewan Pembina DPD Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) Kota Surakarta ini. (kba)