Selain persoalan jumlah saksi, hal penting lain menyangkut keberadaan saksi adalah soal mental. Kedua hal tersebut, dinilai Abi saling berkaitan. #kbanews
JATENG | KBA – Pengalaman dalam pengelolaan saksi di Tempat Pemilihan Suara (TPS) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 lalu memberi sejumlah pelajaran penting.
Ketua DPD Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIes) Kota Surakarta, Abi Ibrahim Hazmi mengatakan, salah satu persoalan yang muncul dalam Pemilu 2019 adalah jumlah saksi yang sedikit.
Pada saat itu, menurut Abi, saksi pemilu lebih banyak ditangani oleh Partai Gerindra. Diketahui, saat itu Gerindra merupakan partai pengusung utama capres Prabowo Subianto.
“Pengalaman dari 2019 jangan sampai terulang kembali. Karena saksi kita sangat sedikit. Waktu itu yang mengadakan saksi dari Gerindra,” ungkap Abi kepada KBA News, Kamis, 10 Agustus 2023.
Abi berpandangan, selain persoalan jumlah saksi, hal penting lain menyangkut keberadaan saksi adalah soal mental. Kedua hal tersebut, dinilai Abi saling berkaitan.
“Yang perlu kita pikirkan adalah mempersiapkan saksi dan mental para saksi. Ini bisa sangat menentukan dalam pemenangan Anies Baswedan pada Pilpres 2024,” ucap Abi.
Dan menurutnya, dalam proses mencari saksi jangan sampai sekenanya dan terburu-buru. “Jadi tidak grobyakan mencari saksi,” ujar Abi.
Terkait mental dari para saksi, sambung Abi, juga perlu dipersiapkan dengan baik. Sehingga para saksi tidak takut untuk menyampaikan kebenaran saat berada di TPS.
“Mental saksi kita persiapkan juga. Supaya tidak takut untuk menyatakan kebenaran ketika di lapangan walau di intimidasi dari pihak lawan,” tandas Abi. (kba)