Dari 712 TPS suara Prabowo yang di-nol-kan pada Pilpres 2019 paling banyak ada di dua kabupaten. Yaitu Boyolali dan Wonogiri. #kbanews
JATENG | KBA – Pengawasan pelaksanaan Pemilu 2024 harus dilakukan sejak proses awal sampai akhir. Yakni dari tingkat TPS hingga KPU. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi TPS yang perolehan suara capresnya di-nol-kan seperti Pilpres 2019.
Pernyataan itu diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu/Pemilukada DPW PKS Jawa Tengah, Hadi Santoso.
Menurutnya, terdapat dua kabupaten di Jawa Tengah yang jumlah suara Prabowo Subianto di TPS saat Pilpres 2019 paling banyak di-nol-kan.
“Dari 712 TPS suara Prabowo yang di-nol-kan pada Pilpres 2019 paling banyak ada di dua kabupaten. Yaitu Boyolali dan Wonogiri,” ucap Hadi Santoso kepada KBA News, Kamis, 14 September 2023.
Menurut Hadi Santoso, sebenarnya di TPS-TPS yang bermasalah itu, terdapat saksi dari Prabowo Subianto dan mereka juga memilih. Tetapi sebelum proses perhitungan suara dilakukan, semua saksi dipulangkan.
“Kalau mau disangoni ya disangoni, nek ora gelem yo… Nanti yang rodo jeger (pemberani) yang harusnya jadi saksi,” tegas anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Atas kondisi riil di dua kabupaten tersebut, Hadi Santoso mengajak relawan maupun partai pengusung dan pendukung untuk melakukan langkah antisipasi.
“Perlu merumuskan bagaimana di Kabupaten Boyolali dan Wonogiri bekerjasama dengan banyak pihak. Yang kira-kira tatag sampai akhir. Kita perlu bersama-sama mengawal kemenangan Pak Anies,” tandas Bacaleg DPR RI Dapil Jateng 4 itu. (kba)
Discussion about this post