Wayang kulit adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang adiluhung. Karenanya, harus perlu dilestarikan dan dijaga eksistensinya. #kbanews
JATENG | KBA – Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) PKS dari Daerah Pemilihan (Dapil) 5 Jawa Tengah memilih pagelaran wayang kulit untuk bersosialisasi dengan warga. Mereka adalah Quatly Abdulkadir Alkatiri yang merupakan Bacaleg DPRD Jateng dan Tito Setiyo Nugroho Bacaleg DPRD Sukoharjo.
Adapun pagelaran wayang kulit tersebut diadakan pada Minggu malam, 24 September 2023 di Lapangan Panahan, Candibaru RT 3 RW 11, Desa Gonilan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Ki Bagonk Darmono yang bertindak sebagai dalang dalam pagelaran wayang kulit ini membawakan lakon Wahyu Makutharama. Kehadiran Gareng Tralala sebagai bintang tamu membuat pagelaran wayang kulit makin gayeng.
Tito Setiyo Nugroho dalam sambutannya menyatakan, wayang kulit adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang adiluhung. Karenanya, harus perlu dilestarikan dan dijaga eksistensinya.
“Seni budaya seperti halnya wayang kulit barus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai punah. Harus bersama-sama dijaga dan dilestarikan,” ungkap Tito dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, dirinya bersama Quatly Abdulkadir Alkatiri memohon restu dan dukungan untuk maju sebagai caleg dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Adapun dirinya akan maju sebagai Caleg DPRD Sukoharjo dari Dapil Jawa Tengah III. Sedangkan Quatly Abdulkadir Alkatiri Caleg DPRD Dapil Jawa Tengah V.
Tito berharap dapat lolos menjadi anggota DPRD Sukoharjo melalui Pileg 2024. Jika hal tersebut terwujud, dirinya bersama Quatly Abdulkadir Alkatiri yang kini masih menjabat Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah dapat mengemban amanah dengan baik.
“Kita minta dukungan kepada warga masyarakat khususnya Kecamatan Kartasura. Saya dan Pak Quatly akan maju dalam Pileg 2024 nanti. Bismillah semoga lolos dan amanah,” tutur Tito kepada KBA News, Senin, 25 September 2023.
Diketahui, ratusan warga Sukoharjo dari berbagai lapisan memenuhi tempat pagelaran wayang kulit di Desa Gonilan, Kartasura. Tak hanya kalangan dewasa dan lanjut usia, anak-anak dan remaja juga terlihat memenuhi kursi yang disediakan panitia. (kba)