YOGYAKARTA | KBA – Relawan yang tergabung Anies Presiden 2024 (P24) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menginisiasi gerakan 1.000 banner bergambar Anies Baswedan. Pengadaan 1.000 banner ini berasal dari iuran relawan. Tahap pertama sudah dicetak 500 lembar dan mulai didistribusikan.
Sekretaris DPW P24 DIY Sarmidi mengatakan, dari 1.000 banner yang akan dicetak, sebanyak 500 banner tahap pertama sudah jadi. Nantinya didistribusikan di empat kabupaten dan satu kota di DIY.
“Saat ini sudah jadi 500 banner. Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul masing-masing dapat 100 banner,” katanya kepada KBA News di Yogyakarta, Rabu, 9 Agustus 2023.
Menurut dia, banner tahap pertama sudah mulai didistribusikan ke daerah. Seperti pada Minggu 6 Agustus 2023 didistibusikan ke Kulon Progo. Pembagian banner dilakukan di rumah Mustain selaku Ketua DPD P24 Kulon Progo.
Caleg Partai NasDem untuk DPRD Kota Yogyakarta ini mengungkapkan, pembagian banner dilakukan bersamaan dengan rapat koordinasi pembentukan dan pengukuhan DPC atau pengurus tingkat kecamatan. “Jadi pas rapat koordinasi, kami bagikan banner tersebut,” ungkapnya.
Setelah Kulon Progo, banner hasil iuran relawan ini jadwal selanjutnya didistribusikan ke Gunungkidul. Rencananya dibagikan pada Minggu, 13 Agustus 2023 bersamaan dengan rapat koordinasi DPW dan DPD P24 Gunungkidul. “Gunungkidul minta 70 banner juga kaos 70 pieces,” katanya.
Sarmidi mengungkapkan, untuk distribusi banner di Sleman, Kota Jogja dan Bantul, masih menunggu konfirmasi dari masing-masing DPD. “Kapan teman-teman DPD ini mau gelar rapat. Intinya dari DPW menunggu konfirmasi dari masing-masing DPD,” ungkapnya.
Pensiunan ASN guru ini mengungkapkan, target 1.000 banner ini tuntas terdistrubusikan pada November 2023. “Selesai pada November 2023 pas bulan bulan kampanye Pemilu,” tegasnya.
Sarmidi menggarisbawahi semua biaya pengadaan 1.000 banner dari iuran relawan, kaos juga iuran dari relawan. Ada juga donatur yang meluangkan rezeki untuk membantu gerakan 1.000 banner ini. “Desain bannner tahap 1 dan 2 kita buat beda,” katanya.(kba)