Ia berharap Anies Baswedan memenangi Pemilihan Presiden 2024 mendatang, sehingga sepakbola di tanah air menjadi lebih profesional dan pembinaan usia dini lebih ditingkatkan.#aminkanindonesia
KENDAL | KBA – Jakarta Internasional Stadion (JIS) merupakan titik awal era pembangunan sebuah stadion modern di Indonesia. Sebuah stadion kelas internasional standar FIFA dengan gaya arsitektur indah. Dan pembangunan JIS terwujud pada masa Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Setelah itu sejumlah stadion lain dipoles menjadi stadion kelas dunia, seperti Stadion Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo dan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.
Namun sayang sekali ada banyak stadion yang tak jelas. Salah satunya adalah Stadion Mattoangin, yang terletak di tengah-tengah kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Bahkan Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) terlunta-lunta dalam menjalani latihan dan pertandingan karena tiadanya Stadion sebagai tempat latihan dan pertandingan di Makassar.
Keprihatinan ini terdengar Anies Baswedan, Calon Presiden Indonesia. Kontrak politik pun dilakukan, dan Anies Baswedan berjanji akan membangun Stadion Mattoangin menjadi sebuah stadion kelas dunia dengan standar FIFA.
Rusmono Rudi, pegiat sepakbola tanah air asal Kendal, Jawa Tengah angkat bicara. Ia menyambut baik janji Anies Baswedan yang akan membangun Stadion Mattoangin menjadi stadion kelas dunia standar FIFA.
“Saya sangat setuju dengan pembangunan stadion Mattoangin Makassar dengan standar FIFA. Dan itu bisa diikuti dengan pembangunan stadion dengan standar FIFA di daerah lain. Upaya membangun Stadion Internasional Standar FIFA merupakan ide brilian yang tidak dimiliki Calon Presiden lain,” ujar Rusmono Rudi.
Rusmono Rudi adalah pegiat sepakbola tanah air yang pernah memegang jabatan Manager PS UMS Solo. Saat ini ia Manager Persatuan Sepakbola Kendal (PERSIK) Junior dan juga Pembina Akademi Sepakbola Talenta Indonesia (ASTI) Kendal.
Dikemukakan Rusmono, di setiap daerah setingkat provinsi sudah selayaknya ada stadion standar FIFA, karena bibit sepakbola usia dini muncul dari sentra pembinaan di daerah. Dan idealnya untuk tahap pertama pembangunan stadion standar FIFA dilakukan di Aceh, Padang, Medan, Pelembang, Lampung, Banten, Pontianak, Palangkaraya, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Berkenaan dengan kondisi sepakbola di tanah air, ia menyampaikan ada beberapa hal yang perlu dibenahi, seperti Kompetisi usia dini , Perwasitan, Publikasi , dan peran supporter.
Ia berharap Anies Baswedan memenangi Pemilihan Presiden 2024 mendatang, sehingga sepakbola di tanah air menjadi lebih profesional dan pembinaan usia dini lebih ditingkatkan .
“Sebagai Pembina Akademi Sepakbola saya berharap kompetisi atau turnamen untuk U-17, U-15, U-13 lebih ditata ke arah profesional. Dan juga diperlukan seleksi bibit-bibit pesepakbola dari daerah, misalnya dibuat seperti Garuda Select seperti yang dikirim ke Inggris. Tapi juga dikirim ke Italia, Jerman, dan Brasil,” pungkas Rusmono.(kba)