Dalam Silaturahmi banyak hal yang dibahas, termasuk sekaligus memberikan pemaparan terkait data Daftar Pemilih Tetap (DPT) fiktif sebanyak 54 juta orang dan antisipasi kecurangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).#aminkanindonesia
JAKARTA | KBA – Dalam rangka silaturrahmi dan pemenangan pasangan calon presiden (Capres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Anies Baswedan Republik Indonesia-1 (ABRI-1) Kabupaten Pandeglang, Minggu, 19 November 2023, menerima Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Anies Baswedan Bersatu (yang juga memakai singkat ABRI-1) Rahmandsyah beserta rombongan. Pertemuaan berlangsung lancar dan aman.
Ketua DPD ABRI-1 Pandeglang Sayyid Diar Mandala menyatakan hal itu kepada KBA News, Selasa, 21 November 2023.
“Ikut serta dalam rombongan dari Jakarta itu adalah Ketua-ketua Dewan Penasehat ABRI Bersatu yaitu Habib Muhsin Alatas, dan Hj. Ratu Enong, Waketum H. Sudarto, Ketua Bidang OKK Zul Candra dan jajaran DPP lainnya. Kami sambut layaknya tamu terhormat seperti yang diajarkan Islam.”
Ditambahkan, kehadiran mereka ke Pandeglang dengan tujuan untuk berziarah ke makam Wali Allah Syech Shohib dan Syech Ruyyani. Setelah berziarah dilanjutkan bertemu membahas pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Jakarta dan Pandeglang.
“Dalam Silaturahmi dengan kami banyak hal yang dibahas, termasuk sekaligus memberikan pemaparan terkait data DPT fiktif sebanyak 54 juta orang dan antisipasi kecurangan di tempat pemungutan suara (TPS).”
Layani tamu
Sebagai tuan rumah, kata Sayyid, kami berusaha untuk melayani tamu dengan mengerahkan sebanyak mungkin anggota Relawan ABRI-1 Pandeglang dengan menginstruksikan agar semua pengurus dan anggota hadir.
“Alhamdulillah yang hadir saat itu sekitar 75 kepengurusan ABRI -1. Acara belangsung di Musala Kompleks Pemakaman Wali Allah yang suci dan dihormati masyarakat.”
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP ABRI- Bersatu Rahmandsyah menyinggung tentang DPT yang didugakan berisi data pemilih fiktif yang tidak tanggung-tanggung banyaknya yaitu sekitar 54 juta orang. Sampai saat ini para partai oposisi sudah menggugat agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperbaiki data yang sangat tidak masuk akal itu. Jika DPT semuanya 205 juta, maka seperempat data di DPT diduga itu fiktif.
“Kita berharap Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mempersoalkan dugaan pemilih fiktif itu. Jangan sampai kecuranga terjadi lagi seperti yang diduga terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Kita harus tegas melawan semua ini. Kita tidak boleh diam dengan menganggap bahwa ini sudah biasa terjadi,” kata Diar Mandala.
Untuk mengantisipasi semua itu,lanjut dia, Tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) memiliki cara untuk melawannya yaitu dengan berpegang ke sistim yang sudah disiapkan oleh Tim. Sisitem itu mampu mendekteksi setiap perubahan dan kejadian di TPS.
“Kami di daerah harus kritis di setiap TPS bila ada yang dicurigai sebagai orang asing yang bukan penduduk setempat harus dipertanyakan dan dipersoalkan ramai-ramai,” tegasnya. (kba).
Discussion about this post