Kalau ada pamrih, ya mending jangan menjadi relawan. Relawan itu harus ikhlas bekerja, termasuk merogoh kocek pribadi
Kalau ada pamrih, ya mending jangan menjadi relawan. Relawan itu harus ikhlas bekerja, termasuk merogoh kocek pribadi
YOGYAKARTA | KBA – Simpul relawan Anies Baswedan tumbuh pesat dalam beberapa hari terakhir di sejumlah daerah di Indonesia. Tercatat ada 250-an simpul relawan yang memiliki jaringan kepengurusan dari pusat hingga daerah.
Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan dalam beberapa kali kesempatan meminta kepada kepada relawan untuk selalu kompak dan menjaga stamina. Gelaran Pilpres 2024 yang masih setahun lebih membutuhkan energi, stamina dan menjaga ritme agar tidak ngos-ngosan mendekati hari H.
Wakil Ketua Umum 1 DPP Anies Pemimpin 2024 (AP24) Madroi mengapresiasi dengan banyaknya simpul relawan yang muncul. “Ini membuktikan rakyat Indonesia menginginkan ada perubahan yang lebih baik di negeri ini,” katanya kepada KBA News, Kamis, 30 Desember 2022.
Munculnya simpul-simpul relawan terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Provinsi Sumatera Utara. Terlebih sejak Anies Baswedan mengunjung daerah tersebut, simpul relawan semakin bertambah.
“Saat ini simpul relawan Anies Baswedan ada sekitar 250-an. Khusus di Sumatera Utara, sebelum Pak Anies Baswedan datang jumlahnya ada 32 simpul. Setelah Pak Anies datang, jumlahnya menjadi 103 simpul relawan. Meningkat pesat memang,” kata Ketua DPW Sumatera Utara AP24.
Menurut dia, kehadiran simpul relawan ini perlu diapresiasi karena muaranya untuk pemenangan Anies Baswedan. “Yang perlu dijaga adalah menjaga kekompakan dan stamina. Jangan seperti hangat tahi ayam, awalnya semangat lalu meredup. Jangan sampai itu terjadi,” ungkapnya.
Ketua Umum Asosiasi Home Industri Indonesia (Ahindo) ini mengakui menjadi relawan memang harus ikhlas lahir dan batin. Konsekuensinya harus rela mengeluarkan dana pribadi untuk kegiatan relawan. “Kalau ada pamrih, ya mending jangan menjadi relawan. Relawan itu harus ikhlas bekerja, termasuk merogoh kocek pribadi,” tegasnya.
Madroi mengaku sikap ini yang selalu ditanamkan pada simpul relawan AP24. “Alhamdulillah, AP24 terus berkembang baik di Sumut maupun secara nasional,” imbuhnya.
Dia menyontohkann, khusus di Sumatera Utara, saat ini sudah terbentuk kepengurusan di 27 dari 33 kabupaten dan kota. Kepengurusan tersebut sudah mendapatkan surat keputusan (SK) dari DPP. “Kabupaten yang belum di-SK-kan masih dalam proses, antara lain Pakpak Barat, Dairi, Humbang Hasudatan, Tapanuli Utara dan Samosir,” katanya.
Sedangkan di tingkat nasional, sudah ada kepengurusan tingkat provinsi atau DPW di 24 provinsi. “Dari 37 provinsi, termasuk provinsi baru hasil pemekaran, AP24 sudah hadir di 24 provinsi,” tegas pensiunan polisi ini. (kba)