Rasanya untuk mendapatkan suara di atas 70 persen di Bumi Lancang Kuning ini tidaklah sulit. Suara orang mencintai Anies dan berharap dia menjadi pemimpin Indonesia sangatlah besar.
JAKARTA | KBA-Tim Pemenangan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan hendaknya fokus pada dua hal yaitu Deklarasi Partai Koalisi sebagai kendaraan untuk bertarung di Pilpres 2024 dan konsentrasi pada pemenangan di Jawa. Jika itu sudah dilakukan maka kemungkin besar Anies akan menjadi Presiden yang akan datang.
Ketua DPW Simpul Relawan Anies Bersinar Provinsi Riau Datuk Baharuddin menyatakan hal itu kepada KBA News, Rabu 25 Januari 2023. “Kalau tak cukup partai pendukung, macam mana mau bertarung, tidak memenuhi syarat UU. Kalau sudah ada deklarasi maka sebaiknya konsentrasilah pada pada pemenangan suara di Jawa.”
Laki-laki kelahiran Kota Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti itu sangat kental logat Melayunya. Khas orang dari Riau Lautan dia bicara apa adanya. Kepada KBA News dia minta dimaklumi kalau cara bicaranya seperti itu. “Ayah saya dari Bugis yang merantau ke Meranti. Ibu saya orang Meranti asli. Kami bisa bicara apa adanya terus terang. Tak pandai kami berpura-pura,” katanya luguh.
Dijelaskannya, DPD Simpul Relawan Anies Bersinar sudah terbentuk di 13 Kabupaten dan Kota seluruh Riau. “Saya membentuk seluruh DPD itu selama enam bulan. Satu-satu kabuapten dan kota itu saya datangi. Kriteria Ketua Sekrataris Bendahara (KSB) sebuah DPD adalah bahwa yang bersangkutan harus berdomisili di Kabupaten dan Kota tersebut. Itu harga mati yang tidak bisa ditawar.”
Sangat besar
Saat ini, para relawan sedang bekerja untuk memenangkan Anies di tempatnya masing-masing. Kita, katanya, optimis bahwa di Riau ini suara untuk Pak Anies sangat tinggi. Beliau akan menang besar. “Rasanya untuk mendapatkan suara di atas 70 persen di Bumi Lancang Kuning ini tidaklah sulit. Suara orang mencintai Anies dan berharap dia menjadi pemimpin Indonesia sangatlah besar.”
Diingatkannya, yang menjadi masalah adalah di Jawa. Suara Pak Anies belumlah aman kalau mengandalkan luar Jawa. Seluruh Sumatera hanya mempunyai suara 40 juta. Sedangkan Jawa lebih dari 100 Juta. “Andaikan seluruh Sumatera orang memilik Anies lebih dari 70 persen, dia masih belum aman jika mendapat suara di Jawa sedikit .”
Itulah yang terjadi di tahun 2019. Prabowo memimpin suara di luar Jawa. Tetapi karena di Jawa dia kalah telak, terutama di Jawa Tengah dan Timur, maka dia kalah. “Kejadian itu hendaknya tidak terulang lagi. Susah payah kita bekerja di Sumatera. Kalau di Jawa kalah maka suara di luar Jawa itu tidak punya arti apapun,” kata mantan Relawan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 itu.
Dia kembali menjelaskan, simpul Relawan Anies yang tergabung dalam Forkom Pemenangan Anies optimis Anies memang di Riau. “Tetapi suara Riau cuma 6 juta, Bandingkan dengan suara di Jawa Timur 30 juta, Jawa tengah 28 juta. Berpuluh-puluh kali lipat dari pada suara di Riau,” demikian Datuk Baharuddin. (kba)